Logo Bloomberg Technoz

“Saham BREN memiliki peluang tertinggi untuk masuk, seiring upaya manajemen meningkatkan free float. Saat ini BREN memiliki FFMC sebesar US$3,5 miliar (di atas ambang batas minimum US$3,1 miliar), rata–rata nilai transaksi harian (12M ADTV) sebesar US$12,9 juta (min: US$2,5 juta), dan 12M ATVR yang melampaui batas 15%,” tulis Prasetya.

Saham BRMS juga berpotensi naik kelas dari Small Cap Index ke MSCI Global Standard Index, dengan catatan, jika reli harga saham di atas Rp800/saham dapat dipertahankan.

“Saat ini BRMS telah menguat ke Rp950/saham, dengan 12M ADTV sebesar USD 22,1 juta.” jelas Prasetya.

Saham BREN saat ini diperdagangkan di rentang harga Rp9.900/saham dengan market cap keseluruhan mencapai Rp1.331 triliun. Sedang saham BRMS Rp134,69 triliun.

Sebagai catatan, investor juga perlu mencermati tanggal cutoff, yang merupakan tanggal final perhitungan market cap sebagai salah satu syarat menjadi konstituen dalam rebalancing Indeks MSCI. 

Tanggal cutoff  merupakan sembilan hari sebelum setiap bulannya, Februari, Mei, Agustus dan November, yang merupakan bulan–bulan dimulainya rebalancing Indeks MSCI.

Sebaliknya, saham KLBF berisiko terdepak dari MSCI Global Standard Index, karena FFMC–nya turun di bawah US$1,2 miliar (per 7 Oktober 2025).

Secara terpisah, CGS International Sekuritas Indonesia mengungkapkan potensi terdepaknya saham KLBF dari MSCI, CGS juga menyebut saham ICBP punya potensi yang sama.

“Saham KLBF turun 7% dalam sepekan ke level Rp1.080/saham, mendekati ambang batas penghapusan MSCI di Rp1.120/saham,” papar CGS.

Sementara itu, saham ICBP juga melemah 5% dalam sepekan ke Rp9.550/saham, semakin mendekati ambang batas exclusion MSCI di Rp9.000/saham. Terlebih lagi pada perdagangan pagi hari ini, Kamis 9 Oktober, saham ICBP lanjut melemah menyentuh harga saham Rp9.200/saham.

Saham Prajogo Pangestu

Menurut Samuel Sekuritas, saham afiliasi Prajogo Pangestu, saham BREN menjadi kandidat kuat.

Saham BREN ditransaksikan dalam rentang harga saham Rp9.000/saham hingga Rp10.000/saham. Market cap BREN secara keseluruhan mencapai Rp1.300 triliun lebih, atau sepadan dengan US$85 miliar.

Saham BREN Year to Date (Bloomberg)

Dengan itu, ekspektasi masuknya saham BREN ke dalam indeks MSCI Standard Cap pada rebalancing November mendatang semakin menguat.

Belum lama ini, Entitas afiliasi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte. Ltd., melepas sejumlah saham miliknya di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebanyak 481,22 juta saham. 

Penjualan saham tersebut bertujuan untuk menambah free float serta likuiditas saham yang beredar di pasar. Sebagai informasi, free float adalah porsi kepemilikan saham dengan kepemilikan lebih rendah dari 5%. 

September lalu, Prajogo Pangestu juga kembali mengurangi kepemilikan sahamnya di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Melalui entitas afiliasi Green Era Energy Pte Ltd (GEE), Prajogo melepas sebagian saham perusahaan guna memperbesar porsi saham publik atau free float.

(fad/aji)

No more pages