Logo Bloomberg Technoz

Adapun konsensus analis dalam survei Bloomberg menempatkan posisi bullish terhadap saham ANTM. Sebanyak 23 analis merekomendasikan buy biarpun masih ada lima analis yang merekomendasikan tahan (hold). Tidak ada satu analis pun yang merekomendasikan jual (sell).

Hasil analisis sensitivitas kami menunjukkan bahwa kinerja laba ANTM memiliki korelasi positif dengan harga emas

Samuel Sekuritas.

Target harga saham ANTM secara konsensus ada di level Rp3.731/saham untuk 12 bulan ke depan.

Proyeksi laba ANTM juga lebih potensial seperti yang disebutkan dalam riset Samuel Sekuritas, seiring dengan revisi kenaikan harga emas 2025F mencapai +21%.

Harga Emas Tembus All Time High US$4.030/Troy Ons (Bloomberg)

“Hasil analisis sensitivitas kami menunjukkan, setiap kenaikan harga emas dunia sebesar 3% dapat meningkatkan laba bersih Aneka Tambang mencapai 10,6%,” papar tim riset Samuel, termasuk Juan Harahap dan Fadhlan Banny.

Merdeka Copper Gold (MDKA)

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg memasang sikap bullish untuk saham MDKA, dengan 25 analis menyematkan rekomendasi buy saham MDKA. Hanya ada dua analis yang merekomendasikan hold dan tak ada satu pun analis merekomendasikan sell.

Konsensus menghasilkan target harga saham MDKA di level Rp2.856/saham. Target harga ini berlaku untuk 12 bulan ke depan dengan potensi return mencapai 26%.

Terbaru, analis UOB Kay Hian memberikan rekomendasi buy saham MDKA dengan target harga lebih tinggi mencapai Rp3.000/saham. 

UOB Kay Hian menyebut dalam risetnya, segmen emas Merdeka Copper Gold mencatat produksi sebesar 50.600 ons pada paruh pertama 2025, dan menargetkan produksi 100.000–110.000 ons pada paruh kedua 2025.

“Pertahankan rekomendasi buy dengan target harga lebih tinggi di Rp3.000/saham, berdasarkan valuasi SOTP.”

Hartadinata Abadi (HRTA)

Senada dengan tren bullish, lima analis merekomendasikan buy saham HRTA. Tidak ada satu pun analis yang merekomendasikan hold ataupun sell.

Salah satunya adalah BCA Sekuritas, yang memberi rekomendasi buy saham HRTA dengan target harga mencapai Rp1.210/saham (lebih tinggi dari sebelumnya Rp860/saham), yang mencerminkan potensi kenaikan sebesar 36%.

“Kami memperkirakan tren pertumbuhan akan berlanjut hingga semester II–2025, di tengah profitabilitas yang kemungkinan masih tertahan oleh porsi besar dari penjualan emas batangan (bullion–heavy mix),” sebut analis BCA Sekuritas Jesselyn Kristanto.

Archi Indonesia (ARCI)

Tiga analis menyematkan rekomendasi buy saham ARCI, tak ada satu pun analis merekomendasikan hold atau sell.

Konsensus menghasilkan target harga saham ARCI ada di level Rp1.276/saham. Target harga ini berlaku untuk 12 bulan ke depan, berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg.

Analis Mandiri Sekuritas Farah Rahmi Oktaviani menyebut saham ARCI menarik karena menjadi salah satu penerima manfaat utama dari reli harga emas.

“Didukung oleh pemulihan produksi dari beroperasinya kembali tambang Araren serta rencana dimulainya tambang bawah tanah Kopra,” papar Mandiri Sekuritas yang menyematkan rekomendasi buy dan target harga Rp1.400/saham.

Indika Energy (INDY)

Sebanyak tiga analis dalam survei Bloomberg merekomendasikan buy saham INDY. Ada dua analis yang merekomendasikan hold, tanpa ada satu analis yang merekomendasikan sell.

Salah satu analis yang merekomendasikan buy adalah Analis Sucor Sekuritas Yoga Ahmad Gifari. Target harga darinya ada di level Rp3.300/saham.

“Harga saham INDY melejit 67% pada September 2025, didukung oleh net buy investor asing mencapai Rp110 miliar. Kami menilai reli ini mencerminkan optimisme investor yang meningkat terhadap momentum harga emas serta transisi INDY yang semakin dekat menjadi produsen emas,” papar Sucor Sekuritas.

Dengan produksi dari proyek Awak Mas yang dijadwalkan dimulai pada semester II-2026, terlihat adanya titik balik fundamental dalam kinerja laba.

INDY perlahan meninggalkan bisnis batu bara untuk masuk ke tambang emas. Manajemen memastikan, aset tambang Awak Mas Gold Project bisa mulai produksi tahun depan.

Nilai investasi untuk pengembangan tambang Awak Mas ditaksir mencapai US$429 juta hingga tahun depan. INDY sebelumnya sempat sempat mendapat fasilitas pendanaan US$250 juta dari sejumlah bank.

Proyek ini berlokasi di Sulawesi Selatan. Berdasarkan data INDY, proyek Awak Mas memiliki sumber daya potensial mencapai 2,29 juta onz dan cadangan potensial sebesar 1,45 juta onz. Sementara itu, kandungan emas diperkirakan mencapai 1,33 gram per ton. 

Adapun, total produksi emas dari proyek ini diperkirakan mencapai 100.000 oz per tahun. INDY memegang kontrak karya yang diperbarui pada Maret 2018 sampai dengan 2050 mendatang. 

United Tractors (UNTR)

Sebanyak 21 analis dalam survei Bloomberg merekomendasikan buy saham UNTR. Tidak ada analis yang merekomendasikan sell kendati ada 11 analis yang merekomendasikan hold.

Analis Macquarie Ariyanto Jahja memberi rekomendasi outperform. Target harga darinya mencapai Rp31.200/saham. Adapun target harga secara konsensus ada di Rp28.591/saham untuk 12 bulan ke depan.

Biarpun UNTR masih didominasi oleh segmen alat berat, segmen tambang emas UNTR saat ini sudah berkontribusi hingga 23% terhadap pendapatan UNTR per kuartal II-2025.

Ditambah lagi, dari riset JP Morgan terungkap bahwa volume produksi emas pada Agustus tercatat menyentuh 18.000 ons, sehingga total produksi emas sepanjang tahun berjalan 2025 (year–to–date) mencapai 161.000 ons, atau 67% dari panduan kinerja tahun 2025 (FY25).

(fad/aji)

No more pages