"Kan Jakarta punya Bank. Saya taruh di Himbara Rp200 triliun, bagaimana kalau saya tambah beberapa puluh triliun ke Bank Jakarta? Jangan sampai saya kasih duit, panik terusnya. 'Waduh, enggak bisa menyalurkan.' Kata Pak Gubernur, bisa. Jadi nanti kita akan implementasikan strategi yang sama untuk Bank Jakarta," tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Pramono Anung mengatakan, pertemuan itu juga salah satunya turut membahas rencana pemangkasan anggaran daerah (APBD) Jakarta 2026 menjadi Rp79 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp95 triliun.
Pramono pun turut menyiasati rencana pemangkasan dana tersebut dalam memaksimalkan program pembangunan daerahnya. Siasat itu dilakukan dengan rencana membuat program creative financing, seperti penerbitan obligasi daerah.
"Kami akan mengikuti dan kami akan menyesuaikan. Karena kami tahun langkah yang diambil pemerintah pusat sudah dipikirkan matang. Maka, kami minta izin kepada Menteri Keuangan untuk menyetujui Jakarta melakukan creative financing," kata Pramono.
(lav)































