Meski demikian, rugi tersebut tertutup dengan adanya keuntungan dari pembelian dengan diskon yang menyumbang sekitar US$1,77 miliar. TPIA juga mencatat keuntungan lain-lain sebesar US$31,51 juta.
Direktur dan Chief Financial Officer TPIA, Andre Khor, menjelaskan bahwa pencapaian ini terutama ditopang oleh pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill, yang berasal dari akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025.
Maka dari itu, TPIA mampu mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$1,26 miliar atau setara Rp20,66 triliun. Pada semester I-2024, TPIA membukukan rugi sebesar US$48,55 juta.
Sementara itu, aset perseroan tercatat sebesar US$10,68 miliar pada pertengahan 2025, naik dari posisi tahun lalu sebesar US$5,66 miliar. Adapun liabilitas dan ekuitas masing-masing mencapai US$5,92 miliar dan US$4,76 miliar.
(ell)































