Hakim khawatir penggabungan Pelita dengan Garuda justru merugikan Pelita. “Kalau kemudian digabungkan, di-merger atau aksi korporasi lain dengan perusahaan yang lagi terseok-seok, yang periode lalu saya ikut memutuskan upaya penyelamatan Garuda yang sampai sekarang tidak muncul perbaikan-perbaikannya, kasihan Pelitanya saya,” kata dia.
Ia menegaskan sikapnya menolak rencana tersebut. “Maka dari itu, saya Abdul Hakim Bafagih, Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, menolak upaya itu, menolak rencana itu, keberatan saya,” tegasnya.
Menurut Hakim, opsi terbaik adalah menjadikan Pelita Air langsung sebagai anak usaha Danantara Asset Management (DAM), bukan dilebur dengan Garuda.
“Kalau memang mau di-spin off, dijadikan langsung anak usahanya Danantara, anak usahanya holding operasional PT DAM. Jangan kemudian jadi entitas di bawahnya Garuda atau melebur dengan Garuda. Ampun, Pak, ketularan remek, Pak. Pertamina harus bersuara. Saya takut, khawatir terseret Pelitanya nanti,” ucapnya.
Sebagai alternatif penyelamatan Garuda, Hakim mengusulkan opsi lain. “Kalau mau menyelamatkan Garuda, takeover saja Citilink-nya. Masih banyak kok skema yang bisa ditawarkan,” katanya.
(red)
































