Berikut respons harga lima saham bank Himbara berdasarkan data Bloomberg, usai tersengat kabar tersebut.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terbang 6,1% ke level Rp4.350/saham
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terbang 5,88% ke level Rp1.350/saham
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 5,68% ke level Rp4.100/saham
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terbang 4,81% ke level Rp2.620/saham
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melesat 2,72% ke level Rp4.520/saham
Riset Phintraco Sekuritas juga menyebut saham-saham perbankan mulai melaju di area positif.
“Hal tersebut diharapkan akan mendorong pergerakan ekonomi sehingga memicu pertumbuhan,” mengutip paparan Phintraco.
Dalam riset terpisah, pagi hari ini, solusi penempatan SAL Kemenkeu Rp200 triliun ke bank–bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan merelaksasi tight liquidity di bank Himbara.
Dengan menggunakan angka Bank BUMN yang tersedia per bulan Juni, penempatan dana pemerintah Rp200 triliun akan meningkatkan nilai deposit di bank Himbara dari Rp4,228 triliun menjadi Rp4,428 triliun.
“Asumsikan tingkat pinjaman tidak berubah di Rp3.727 triliun, maka loan-to-deposit rasio bank–bank Himbara secara agregat berpotensi turun -4 persentase poin dari 88,2% menjadi 84,2%. Apabila angka ini kita perluas pada sistem perbankan nasional secara keseluruhan, maka total simpanan berpeluang meningkat dari Rp9.328 triliun menjadi Rp9.528 triliun dan LDR agregat turun dari 87,5% menjadi 85,7%,” papar Lionel Priyadi, Fixed Income and Macro Strategist PT. Mega Capital Indonesia, Kamis.
Poin utama kebijakan ini adalah relaksasi likuiditas yang bersifat targeted (bank–bank Himbara) dalam jangka pendek.
“Efek yang pasti adalah LDR bank-bank Himbara turun kira–kira -4 persentase poin dari posisi terkini, dan LDR sektor perbankan turun kira–kira -1,8 persentase poin hingga penempatan dana SAL tersebut ditarik kembali ke BI,” jelas Lionel.
(fad/aji)
































