Logo Bloomberg Technoz

Wakil Menteri Pertahanan Thailand Nattaphon Narkphanit mengatakan pihaknya akan menyelesaikan rencana implementasi untuk memindahkan artileri berat dan senjata, serta peralatan destruktif kembali ke instalasi militer normal mereka dalam tiga pekan.

Mereka juga akan membentuk panel untuk mengoordinasikan pembersihan ranjau darat di sepanjang perbatasan dalam waktu sebulan.

Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Seiha mengungkap bahwa pemindahan senjata berat dan destruktif akan membantu meredakan ketegangan secara mendesak.

Titik-titik api Kamboja-Thailand. (Bloomberg)

Ranjau darat memainkan peran penting dalam memburuknya hubungan kedua negara. Serangkaian ledakan ranjau darat pada Juli melukai beberapa tentaranya, membuat Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan mengusir duta besar Kamboja. Pertempuran pecah sehari kemudian.

Nattaphon menjelaskan kedua negara juga sepakat untuk menyiapkan rencana aksi bersama guna memberantas pusat-pusat penipuan. Thailand telah menyediakan koordinat lebih dari 60 lokasi serupa di Kamboja untuk menindak tegas.

Perdana Menteri (PM) baru Thailand, Anutin Charnvirakul memprioritaskan pemulihan perdamaian dengan Kamboja sekaligus melindungi kedaulatan negara. Ia menggantikan Paetongtarn Shinawatra, yang dicopot dari jabatan PM bulan lalu karena pelanggaran etik terkait penanganan sengketa perbatasan.

Menurut pernyataan bersama, kedua pihak sepakat untuk mempertimbangkan pembukaan kembali beberapa pos perbatasan guna memfasilitasi perdagangan dan mengurangi dampak terhadap bisnis dan transportasi. 

Konflik Thailand-Kamboja berakar dari ketegangan yang telah berlangsung lama akibat peta dan perjanjian era kolonial yang menetapkan perbatasan bersama mereka. Hubungan kedua negara relatif stabil sejak bentrokan pada 2011 menewaskan puluhan orang, sebelum meletus menjadi pertempuran sengit selama lima hari tahun ini.

(bbn)

No more pages