Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz mencoba menghubungi MCI terkait dengan hasil lelang pengembangan WKP Kepahiang lewat surat elektronik atau surel. Hanya saja, permohonan konfirmasi belum ditanggapi sampai berita tayang.

Permohonan konfirmasi juga disampaikan ke Manajer Operasi Harmand Intimarin Indonesia, anak usaha MCI yang bergerak di jasa pengeboran, Suman Pahlevi lewat pesan WhatsApp. Suman menuturkan dirinya ingin berkoordinasi dahulu dengan manajemen.

Dilansir dari website perusahaan, MCI didirikan pada tahun 1996 dengan lini bisnis beragam dari pertambangan, dealer, layanan keuangan sampai energi baru terbarukan (EBT).

Adapun, portofolio panas bumi MCI dikerjakan lewat anak usahanya Harmand Intimarin Indonesia, perusahaan yang berfokus pada penyedia jasa pengeboran sumur minyak dan panas bumi.

Portofolio Harmand tersebar di sumur minyak Pertamina EP di Karang Baru, Cirebon, sumur minyak Pertamina PHE di Tuban, serta proyek panas bumi garapan Medco Cahaya Geothermal di Ijen Bondowoso dan Sarulla Operation Limited di Pahae Julu Tapanuli Utara.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta menuturkan MCI saat ini baru menang untuk proses kontrak eksplorasi WKP Kepahiang.

Menurut Bernadus, MCI mesti melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk menentukan kelayakan komersial dari pengembangan blok panas bumi tersebut.

“MCI baru menang untuk proses kontrak eksplorasi, untuk perjanjian jual beli listrik (PJBL) dan nilai investasi masih belum dapat ditentukan, tergantung dari hasil eksplorasi yang dilakukan,” kata Bernadus kepada Bloomberg Technoz, Rabu (3/9/2025).

Bernardus menambahkan perseroannya bakal ikut bergabung pada pengembangan proyek ini selepas kegiatan eksplorasi sumur rampung.

“PLN IP akan ikut nanti setelah proses eksplorasi berhasil dan dilanjutkan dengan proses pengembangan sumur produksi dan pembangkit listrik,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi tenggat PLN untuk mencari mitra pengembangan WKP Kepahiang Oktober 2025.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan tenggat itu disampaikan untuk mempercepat salah satu proyek panas bumi penugasan tersebut.

“WKP Kepahiang kan sudah lama itu tidak dapat-dapat mitra,” kata Eniya saat ditemui di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia didampingi Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo terkait program listrik desa dan pembangunan PLTM di Supiori. (PLN)

Adapun, Kementerian ESDM lebih dahulu mencabut 2 IPB milik PLN di antaranya WKP Tangkuban Perahu dengan kapasitas 60 MW di Jawa Barat dan WKP Gunung Ungaran dengan kapasitas 55 MW di Jawa Tengah sepanjang kuartal II-2025.

Pencabutan itu dilakukan lantaran PLN belum kunjung mendapat mitra strategis untuk menjalankan 2 proyek penugasan tersebut. Konsekuensinya, 2 WKP itu tidak digarap atau mangkrak di tangan PLN sampai paruh pertama tahun ini.

Penugasan pengembangan blok panas bumi lainnya turut tersebar untuk WKP Tulehu di Maluku Tengah, Atadei di Nusa Tenggara Timur (NTT), Songa Wayaua di Halmahera Selatan, Kepahiang di Bengkulu, Oka Ile Ange di NTT, Gunung Sirung di NTT, Danau Ranau di Sumatra Selatan dan Lampung Barat.

PLN memperkirakan 9 WKP penugasan itu memiliki potensi panas bumi mencapai 260 MW.

Belakangan, PLN menawarkan skema Geothermal Exploration and Energy Development Agreement (GEEDA) untuk menarik calon mitra potensial. Skema kerja sama anyar ini diperkenalkan pada April 2023 lalu.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo berharap skema kerja sama itu dapat meningkatkan Internal Rate of Return (IRR) yang menarik bagi investor.

Selain itu, PLN  turut menawarkan kerja sama dengan cost recovery dari biaya eksplorasi wilayah kerja panas bumi.

“Dengan berbagi risiko dan berbagi investasi dalam proyek panas bumi di Indonesia, ini mampu meningkatkan kepastian investasi dan juga pengembalian investasi yang lebih menarik bagi investor,” kata Darmawan dikutip dari siaran pers, Selasa (26/6/2025).

Afiliasi Barito (BREN) Lepas WKP Kepahiang

Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), lewat anak usahanya, Star Energy Geothermal Pte. Ltd sempat menang lelang untuk Blok Kepahiang awal 2024 lalu.

Hanya saja, pembicaraan lanjutan untuk kerja sama dengan PLN ihwal pengembangan WKP Kepahiang tidak berlanjut. Saat itu, PLN beralasan penawaran yang diajukan Star Energy belum memenuhi kriteria yang diminta perseroan.

Bloomberg Technoz meminta konfirmasi kepada Direktur Utama Star Energy Hendra Soetipto Tan ihwal minat perusahaan untuk kembali menjajaki peluang di Blok Kepahiang.

Hanya saja, Hendra enggan berkomentar banyak terkait dengan kesempatan yang masih terbuka untuk akuisisi sebagian saham WKP Kepahiang.

“Itu tanya PLN, karena itu punya PLN,” kata Hendra saat ditemui di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

(naw)

No more pages