“Sementara itu, potensi produksi pada sepanjang Agustus hingga Oktober 2025 diperkirakan sebesar 15,80 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 0,63 juta ton gkg atau 4,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.” sebutnya
Dengan demikian, produksi pada sepanjang Januari hingga Oktober 2025 diperkirakan akan mencapai 53,87 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 5,84 juta ton GKG atau 12,17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
Sebagai informasi, BPS juga melaporkan adanya kenaikan harga beras yang kompak terjadi baik di tingkat penggilingan, grosir dan juga eceran pada bulan Agustus 2025. Kenaikan harga beras ini juga terjadi di semua jenis beras baik premium maupun medium.
Rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan Agustus 2025 tercatat secara total naik 1,87% pada bulan Agustus 2025 ke angka Rp13.596 secara month-to-month (mtm)dari bulan Juli 2025 dan naik sebesar 6,15% secara year-on-year (yoy).
“Jika kita pilah menurut kualitas beras di penggilingan maka beras premium naik 2,32% secara mtm atau naik 5,77% secara yoy dan beras medium naik 1,46% secara mtm dan naik 6,58% secara yoy” kata Pudji.
(ell)
































