Dalam unggahan media sosial Danantara, Rosan Roeslani, melakukan kunjungan ke dua fasilitas WtE di Tiongkok, yakni milik SUS Environment dan Weiming Yongqiang.
Dalam kunjungan tersebut, Rosan berdiskusi dengan pimpinan kedua perusahaan mengenai kapabilitas WtE, manufaktur, serta riset dan pengembangan.
SUS Environment sendiri sudah mengelola proyek WtE di Makassar berkapasitas 1.300 ton per hari dan tengah menjajaki peluang di Lampung. Sementara fasilitas Weiming Yongqiang di Wenzhou memiliki kapasitas 3.200 ton per hari dengan standar emisi lebih rendah dari regulasi Uni Eropa.
Hasil pertemuan membuka peluang pengembangan proyek serupa di Indonesia, termasuk rencana pembangunan PLTBu skala besar di Bali serta dukungan untuk produksi nikel di Weda Bay.
Terbitkan Patriot Bond Rp50 Triliun
Danantara Indonesia akan menerbitkan Obligasi Patriot (Patriot Bond) senilai Rp50 triliun lewat mekanisme private placement. Instrumen ini terdiri atas dua seri, bertenor 5 tahun dan 7 tahun, dengan kupon 2%, di bawah tingkat pasar namun tetap tradable serta dapat dijadikan agunan di bank-bank Himbara.
Rosan Roeslani menyebut dana hasil penerbitan akan dialokasikan untuk proyek transisi energi, terutama program waste-to-energy (WtE) di 33 daerah. Penerbitan obligasi dilakukan secara transparan sesuai ketentuan, ditawarkan kepada kalangan pengusaha, dan didukung oleh PLN serta pemerintah daerah, tanpa skema tipping fee.
“Program waste to energy ini ada 33 titik yang akan diluncurkan Danantara, berdasarkan peraturan pemerintah (PP) yang akan keluar akhir bulan ini, Danantara diberikan mandat untuk roll out atau memimpin program waste to energy ini," tutur Rosan.
(dhf)






























