Alhasil, ada harapan ekspor CPO Indonesia ke AS masih akan bergairah. Mengutip catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor CPO Indonesia ke AS pad Januari-Mei adalah US$ 713,02 juta.
AS menjadi negara tujuan ekspor CPO terbesar setelah China, India, dan Pakistan. Harapan masih terbukanya pasar AS membuat harga CPO naik.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini? Apakah masih kuat menanjak atau justru terdepak?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih nyaman di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 30. Menghuni area jual (short) yang kuat.
Untuk perdagangan hari ini, harga CPO sepertinya masih menyimpan risiko koreksi. Target support terdekat adalah MYR 4.482/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di MYR 4.464/ton bisa menjadi target berikutnya.
Support lanjutan ada di MYR 4.365-4.180/ton.
Cermati pivot point di MYR 4.499/ton. Dari sini, harga CPO berpotensi menguji resisten MYR 4.519/ton dengan MYR 4.633/ton sebagai target paling optimistis.
(aji)






























