Undang-undang One Big Beautiful Bill Act yang disahkan Kongres AS yang dikuasai Partai Republik pada Juli lalu memicu perdebatan terkait dengan dampak lonjakan utang terhadap biaya pinjaman.
Utang pemerintah AS yang dimiliki publik mencapai sekitar 97% dari PDB pada akhir 2024.
Kantor Anggaran Kongres (CBO), dalam proyeksi Januari, memperkirakan rasio utang terhadap PDB naik ke 117% pada akhir 2034. Setelah undang-undang tersebut berlaku, CBO menghitung tambahan kenaikan sekitar 9,5 poin persentase.
Dalam makalah yang dipresentasikan Straub pada Sabtu lalu di pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming, para penulis menekankan pandangan jangka panjang.
“Perhitungan kami menunjukkan bahwa pada tahun 2100, AS bisa mempertahankan rasio utang terhadap PDB sebesar 250% dengan tingkat bunga yang sama seperti saat ini. Namun, untuk mencapainya diperlukan penyesuaian fiskal minimal 10% dari PDB,” tulis mereka.
“Semakin lama penyesuaian ini ditunda, semakin cepat pasokan utang pemerintah melampaui permintaannya, hingga akhirnya membuat posisi utang tidak berkelanjutan.”
(bbn)





























