Dalam pembaruan status yang disampaikan ke pengadilan banding federal, Departemen Kehakiman AS mengatakan EPA “telah mengembangkan pendekatan baru untuk meninjau pembebasan kilang kecil dan berencana mengeluarkan keputusan sebelum sidang.”
Keputusan itu akan mencakup permohonan pembebasan yang kini masih disengketakan di pengadilan, termasuk dari Wynnewood Refining Company LLC dan Calumet Shreveport Refining LLC. Juru bicara EPA belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar pada Selasa.
Langkah ini berpotensi memengaruhi permintaan biofuel dan memicu fluktuasi harga kredit kepatuhan yang digunakan sebagian kilang untuk memenuhi target federal.
Keputusan EPA muncul di tengah renggangnya aliansi kepentingan antara lobi petani dan industri bahan bakar fosil dalam kebijakan biofuel — menguji loyalitas Trump terhadap dua basis politik utamanya.
Sebelumnya, pada Juni, EPA meluncurkan proposal ambisius yang mewajibkan kilang mencampur biofuel dalam jumlah rekor ke dalam bensin dan solar pada 2026 dan 2027.
Bagi petani dan produsen hasil pertanian, memastikan etanol jagung dan minyak nabati lebih banyak masuk ke bahan bakar transportasi menjadi krusial di tengah harga rendah dan dampak tarif perdagangan.
Bagi sebagian kilang, kewajiban pencampuran justru menjadi beban berat yang sulit ditanggung.
Dalam program biofuel AS, EPA menetapkan target tahunan berapa banyak biofuel yang harus dicampurkan ke dalam bensin dan solar.
Setiap galon etanol atau biodiesel menghasilkan kredit disebut renewable identification numbers (RINs) yang dapat dibeli kilang untuk memenuhi kewajiban.
Berdasarkan hukum federal, kilang kecil bisa mendapatkan pembebasan jika terbukti mengalami “kesulitan ekonomi yang tidak proporsional.”
Namun permintaan pembebasan menumpuk dalam beberapa tahun terakhir akibat putusan pengadilan, tekanan politik, dan perubahan kebijakan di era Trump maupun Biden.
Saat ini, EPA menghadapi tumpukan 195 permohonan pembebasan sejak 2016, termasuk dari Delek US Holdings Inc.
Keputusan mendatang EPA terkait pembebasan untuk kilang kecil, yang pertama di bawah pemerintahan Trump saat ini diperkirakan akan menjadi preseden bagi tahun-tahun berikutnya, terutama setelah putusan Mahkamah Agung pada Juni mempersempit ruang untuk menggugat tindakan lembaga tersebut di pengadilan, menurut analis Bloomberg Intelligence Brett Gibbs.
“EPA kini memiliki jalur paling bersih untuk memutuskan permohonan pembebasan kilang kecil,” kata Gibbs dalam wawancara.
Hampir seperlima dari permohonan yang menunggu keputusan berlaku untuk kewajiban tahun 2024 dan 2025, yang tenggat pemenuhannya masih hingga Desember dan Maret mendatang.
Produsen biofuel mengatakan jika banyak pembebasan disetujui — tanpa kuota yang dibebaskan dialihkan ke kilang lain — permintaan biofuel bisa menurun dan harga kredit jatuh dalam beberapa bulan ke depan.
Sebaliknya, jika lebih sedikit pembebasan yang diberikan, harga RIN kemungkinan naik untuk mendorong lebih banyak biofuel dicampurkan ke pasokan bahan bakar nasional dan membantu kilang memenuhi mandat.
Pasar saat ini memperkirakan sekitar 20 pembebasan per tahun — setara hampir 900 juta galon etanol — menurut Gibbs. Skema itu memungkinkan produsen biofuel tetap beroperasi dengan kapasitas saat ini hingga awal 2026, ujarnya.
Belum jelas bagaimana EPA akan menangani pembebasan untuk tahun-tahun dengan periode kepatuhan yang sudah berakhir, yang mencakup sebagian besar permohonan.
(bbn)

































