Logo Bloomberg Technoz

Konsensus yang dihelat oleh Bloomberg sampai dengan Selasa sore, mengestimasikan BI akan mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 5,25%. 

Namun, konsensus itu tidak bulat. Sebanyak 9 dari 38 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, memprediksi ada peluang pemangkasan BI rate sebesar 25 basis poin ke level 5% pada pertemuan Agustus ini.

Di antara pihak yang memprediksi BI Rate bertahan di 5,25% bulan ini adalah Bloomberg Economics. Menurut mereka, BI perlu menahan suku bunga acuan dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah.

“BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,25% pada 20 Agustus. Ini dilakukan demi memastikan rupiah tetap terjangkar di tengah kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang akan mulai ‘menggigit’,” sebut Tamara Mast Henderson, Ekonom Bloomberg Economics.

BI, lanjut Henderson, juga perlu menyeimbangkan antara stabilitas nilai tukar rupiah dengan pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga acuan memang bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi BI Rate baru saja diturunkan bulan lalu.

Dari luar negeri, pelaku pasar menunggu katalis baru dengan mode wait and see terhadap simposium tahunan Bank Sentral AS Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming.

Probabilitas Federal Funds Rate September 2025 (Sumber: CME FedWatch)

Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan bunga acuan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4–4,25% dalam rapat September adalah 83,1%. Lebih lebih rendah dibanding pekan lalu yang sempat mencapai 85,4%.

Sementara kemungkinan suku bunga acuan bertahan di 4,25–4,5% adalah 16,9%. Kemungkinannya bertambah dari posisi pekan lalu yang sebesar 14,6%.

“Saat ini, uang sedang menunggu di pinggir lapangan sampai ada sinyal terbaru,” ujar Nick Twidale, Kepala Analis di ATFX Global Markets yang berbasis di Sydney, seperti yang dilaporkan Bloomberg News.

(fad/aji)

No more pages