Logo Bloomberg Technoz

Keluarga dari 50 sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza—20 di antaranya diyakini masih hidup—menetapkan Minggu sebagai "Hari Israel Berhenti", menyerukan seluruh warga Israel untuk melakukan aksi mogok kerja di siang hari sebagai solidaritas atas perjuangan mereka untuk membebaskan orang-orang terkasih.

Dalam pernyataan pada Minggu malam, mereka mengatakan "lebih dari 1 juta orang berpartisipasi dalam ratusan aksi yang digelar di seluruh negeri." Mereka berjanji akan mengintensifkan aksi mereka.

Rencana untuk mengambil alih Kota Gaza dianggap berisiko tinggi bagi nyawa para sandera, yang semuanya diperkirakan dalam kondisi medis dan mental yang buruk serta menderita malnutrisi akut. Mereka juga diperkirakan berisiko dieksekusi atau terjebak dalam baku tembak.

Meski tank dan pasukan militer Israel belum bergerak, beberapa anggota kabinet keamanan Netanyahu mengeluhkan skala operasi yang direncanakan tidak memadai.

Pada saat yang sama, para utusannya tampak siap untuk melanjutkan perundingan yang dimediasi mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera jika Hamas melunakkan syaratnya. Belum ada indikasi sejauh ini bahwa faksi yang didukung Iran itu akan melakukannya. 

Dukungan domestik yang dulu teguh untuk perang ini, yang dilancarkan sebagai respons terhadap aksi pembunuhan dan penculikan Hamas pada 7 Oktober 2023, telah lama hilang. Survei menunjukkan sebagian besar warga Israel menginginkan kesepakatan untuk memulangkan 50 sandera, meski sisa-sisa kekuatan Hamas tetap utuh.

Warga Israel demonstrasi menuntut pembebasan sandera dan diakhirinya perang Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu (9/8/2025). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Dalam suasana yang mengingatkan pada demonstrasi anti-pemerintah yang terjadi sebelum perang, berbagai kelompok berkumpul melalui media sosial dan memadati beberapa persimpangan jalan raya pada Minggu, hari pertama pekan kerja Israel. Banyak di antara mereka mengibarkan bendera Israel dan foto-foto para sandera.

Netanyahu berjanji akan meraih kemenangan melawan Hamas. Waktu untuk mencapai hal ini terbukti fleksibel, dan ia belum memberikan detail tentang siapa yang nantinya akan memimpin Jalur Gaza yang hancur, di mana Kementerian Kesehatan yang dipimpin Hamas—yang tidak membedakan antara korban kombatan dan warga sipil—mengatakan 61.000 warga Palestina telah tewas.

"Mereka yang menyerukan diakhirinya perang tanpa kekalahan Hamas hari ini tidak hanya memperkuat posisi Hamas dan memperkecil kemungkinan pembebasan sandera," kata Netanyahu pada Minggu, menandakan ia tidak terkesan dengan protes tersebut.

"Mereka juga memastikan bahwa kengerian 7 Oktober akan terulang kembali, bahwa putra dan putri kita harus bertempur berulang kali dalam perang yang tak berkesudahan."

Meski federasi buruh utama Israel menolak ikut mogok pada Minggu, para demonstran mendapat dukungan dari sektor swasta. Operasi lokal Apple dan Microsoft ikut serta, begitu pula pengembang platform web yang terdaftar di Bursa Efek New York, Wix.com, dan pasar daring Fiverr, serta Qumra Capital dan Pitango Ltd. Perusahaan-perusahaan tersebut mengizinkan karyawannya mengambil cuti sehari untuk ikut berdemonstrasi.

"Kami berada pada momen kritis bagi bangsa Israel dan kami tidak berniat untuk diam saja," kata Hi-Tech Forum, koalisi yang dibentuk pada 2023 untuk memprotes usulan reformasi peradilan pemerintah, dalam pernyataannya.

"Ini adalah momen di mana setiap orang Yahudi dan Israel harus menunjukkan dukungan mereka kepada keluarga [sandera] dan menyerukan diakhirinya perang serta kembalinya semua sandera."

Eli Cohen, anggota kabinet keamanan Netanyahu, mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menyelesaikan perintah pengambilalihan Kota Gaza, bagian dari sekitar 25% wilayah yang sebelumnya dihindari selama serangan militer karena keyakinan para sandera ditahan di sana. 

Rencana tersebut menargetkan enam hingga delapan pekan untuk evakuasi paksa sebanyak 1 juta warga Palestina sebelum serangan utama, kata Cohen kepada Channel 14 TV, seraya menambahkan ia akan mendesak percepatan rencana tersebut: "Ini bisa dilakukan dalam dua hingga tiga pekan."

Shva, operator infrastruktur pemrosesan pembayaran nasional Israel, melaporkan hingga pukul 12 siang waktu setempat pada Minggu, pengeluaran kartu kredit harian turun 5,1% dibandingkan pekan lalu, menunjukkan dampak moderat pada bisnis akibat pemogokan.

Forum Bisnis Israel, kelompok yang beranggotakan 200 pemimpin bisnis terkemuka negara itu, bertemu dengan keluarga sandera, tetapi tidak secara resmi mendukung pemogokan tersebut.

Hamas menginginkan gencatan senjata di Gaza untuk menjamin penarikan penuh Israel. Mereka memberi sinyal akan menyerahkan sebagian kekuasaan, tetapi menolak tuntutan Israel untuk melucuti senjata. Pada Minggu, Hamas mengecam rencana Kota Gaza sebagai "awal gelombang baru genosida brutal" oleh Israel.

Israel kehilangan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dalam serangan 7 Oktober dan lebih dari 450 tentara dalam pertempuran di Gaza sejak itu. Perang terpanjang Israel meluas ke beberapa front, termasuk dengan Iran, dan membebani militer.

"Demonstrasi hari ini menunjukkan perbedaan antara pemerintah Israel dan rakyatnya," kata Noa Tishby, aktris/produser kelahiran Israel yang tinggal di Los Angeles dan influencer media sosial yang membahas perang tersebut.

"Warga Israel sudah lelah setelah lebih dari dua tahun memprotes pemerintah ini, tetapi hari ini mereka kembali turun ke jalan untuk menentang perang di Gaza."

(bbn)

No more pages