Logo Bloomberg Technoz

Defisit RAPBN 2026 Dipatok 2,48%, Turun dari Target Awal

Merinda Faradianti
15 August 2025 15:51

Presiden Prabowo Subianto saat penyampaian RUU APBN 2026 pada sidang tahunan MPR di Gedung DPR/MPR, Jumat (15/8/2025). (Youtube Setpres)
Presiden Prabowo Subianto saat penyampaian RUU APBN 2026 pada sidang tahunan MPR di Gedung DPR/MPR, Jumat (15/8/2025). (Youtube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menargetkan defisit anggaran negara pada 2026 akan mencapai Rp638,8 triliun, atau 2,48% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Angka ini berada dalam batas bawah rentang target pemerintah pada 2026 yang semula di kisaran 2,48%-2,53%. Namun, angka ini lebih rendah dibanding target defisit anggaran pada tahun ini yang dipatok 2,53%, bahkan berpotensi membengkak hingga 2,78%. 

Hal ini disampaikan dalam Pidato Pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 beserta Nota Keuangan di Gedung DPR RI, Jumat (15/8/2025).


Kepala Negara menyebutkan pemerintah menetapkan asumsi pendapatan negara pada 2026 sebesar Rp3.147,7 triliun. Sementara itu, belanja negara ditargetkan mencapai Rp3.786,5 triliun, dengan pola belanja yang fokus, efisien, serta produktif.

"Dengan demikian, defisit anggaran negara ditargetkan Rp 638,8 triliun atau 2,48% terhadap PDB," ujar Prabowo.