Investor Ramai Jual Surat Utang Kala Rupiah Lemah Lagi, Ada Apa?
Redaksi
15 August 2025 11:38

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan jual melanda pasar surat utang terbitan Pemerintah RI ketika Sidang Tahunan dilangsungkan di Gedung Parlemen sejak pagi tadi. Mayoritas tenor Surat Utang Negara (SUN) menunjukkan kenaikan tingkat imbal hasil, mencerminkan adanya tekanan jual dari pemegang obligasi pemerintah yang menurunkan harganya.
Mengacu data Bloomberg, Jumat siang (15/8/2025), yield atau tingkat imbal hasil SUN tenor 5Y naik 3,5 basis poin (bps) ke level 5,909%. Sedangkan tenor 10Y naik sedikit 0,7 bps kini di 6,387%. Tenor menengah 7Y juga naik 1,6 bps bersama tenor pendek 4Y yang merangkak yield-nya 1,8 bps. Sedangkan tenor panjang 15Y dan 20Y masing-masing naik 1,7 bps dan 1,5 bps siang ini.
Investor terlihat menerapkan strategi defensif dengan beralih ke tenor lebih pendek. Ditandai dari penurunan yield tenor 1Y dan 2Y masing-masing tipis 0,7 bps dan 0,5 bps. Sementara penurunan terbanyak imbal hasil dicatat oleh tenor 11Y sebesar 3,6 bps kini di level 6,388%.
Tekanan yang melanda harga surat utang ini bersumber dari perkembangan di pasar obligasi global. Data inflasi harga produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) pada bulan Juli melampaui ekspektasi pasar sehingga menggoyang keyakinan pelaku pasar akan peluang penurunan suku bunga acuan Federal Reserve pada pertemuan bulan depan.
Aksi jual juga melanda pasar surat utang AS, US Treasury, ditandai dari kenaikan yield mayoritas tenor terutama tenor pendek 2Y yang merangkak 4,5 bps di sesi Asia siang ini. Begitu juga tenor 10Y yang naik 3,9 bps kini di 4,271%.




























