“Kami senang dengan keputusan tribunal yang menegaskan apa yang kami yakini sejak awal — bahasa kontrak yang kami sepakati bersama seluruh pelanggan sudah jelas,” kata perusahaan tersebut dalam pernyataannya.
Perselisihan berpusat pada kontrak penjualan LNG dari fasilitas ekspor pertama Venture Global di Louisiana, Calcasieu Pass, yang mulai memproduksi LNG pada 2022.
Alih-alih memasok kargo kepada pembeli dengan kontrak jangka panjang, Venture Global justru menjual langsung ke pasar spot saat harga mencapai rekor tertinggi.
Perusahaan beralasan bahwa kontrak mengizinkannya menjual LNG di pasar spot selama fasilitas masih dalam fase komisioning dan belum beroperasi penuh.
Namun, langkah itu memicu kemarahan para pembeli yang telah meneken kontrak jangka panjang hingga 20 tahun.
Sengketa tersebut berujung pada pengajuan arbitrase oleh Shell, BP Plc, perusahaan utilitas Polandia Orlen SA, Galp Energia SGPS SA dari Portugal, Repsol SA dari Spanyol, Edison International, dan Sinopec dari China. Total klaim awal terhadap Venture Global mencapai hampir US$6 miliar.
Shell menyatakan kecewa dengan keputusan tribunal. “Kepercayaan terhadap kontrak jangka panjang adalah fondasi industri LNG dan sangat penting untuk kelanjutan investasi serta pertumbuhan berkelanjutan,” kata perusahaan itu.
Putusan ini berpotensi memengaruhi kontrak LNG di seluruh dunia. “Artinya, setiap kontrak LNG di dunia kemungkinan sudah ditulis ulang sejak kasus ini dimulai untuk menghindari situasi serupa,” kata Ira Joseph, peneliti senior di Center on Global Energy Policy, Universitas Columbia.
Venture Global didirikan pada 2013 oleh Mike Sabel dan Bob Pender, yang awalnya dianggap sebagai pendatang luar di industri energi Houston dan taruhan berisiko di tengah maraknya pengembang proyek LNG AS.
Lebih dari tiga tahun setelah mulai mengirim kargo, pada April lalu Venture Global menyatakan telah menyelesaikan fase komisioning di Calcasieu Pass dan akan mulai memasok LNG kepada pelanggan kontrak jangka panjangnya.
Namun, ketidakpastian terkait kasus arbitrase telah membayangi penawaran umum perdana (IPO) perusahaan pada Januari, yang menjadi IPO energi dengan kinerja terburuk setidaknya dalam 30 tahun terakhir.
Saham perusahaan anjlok pada hari pertama perdagangan, kemudian mencatat penurunan harga terburuk dalam bulan pertama di antara IPO sektor energi senilai di atas US$1,5 miliar sejak 1993, merosot 39%.
(bbn)
































