Menariknya, pendapatan perusahaan juga datang dari Pendapatan Keuangan lainnya yang berasal dari Jasa giro, di mana meraup untung Rp3,68 miliar. Beban Bunga dan Keuangan juga turut menyusut hingga tersisa Rp310 juta, padahal Beban ini diderita mencapai Rp3,48 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dari hasil itu, COIN pun membukukan laba bersih sebesar Rp25,51 miliar, berbalik dari sebelumnya yang masih menderita rugi sebesar Rp1,99 miliar.
Searah dengan Earnings Per Share yang menjadi positif Rp2,04/saham, dari sebelumnya minus Rp39,831/saam.
Direktur Utama COIN Ade Wahyu mengungkapkan, performa kinerja perusahaan tidak terlepas dari Indokripto Koin Semesta yang sudah sepenuhnya beroperasi pada tahun ini.
“Pencapaian ini menandai rampungnya fase konsolidasi dan transformasi kami. Kinerja perseroan pada periode Januari hingga Juni 2025 adalah cerminan dari model bisnis portofolio kami yang sepenuhnya mendukung ekosistem Kripto dan kini telah beroperasi secara penuh dan efisien,” papar Ade dalam Keterbukaan Informasi, Selasa.
Terlebih lagi, pendapatan COIN pada Semester I–2025, atau dalam enam bulan pertama tahun 2025 telah melampaui pendapatan sepanjang tahun penuh 2024.
Sementara itu, perusahaan juga berhasil mengurangi liabilitas atau utang perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang secara drastis dari sebelumnya mencapai Rp231,95 miliar pada 2024 menjadi hanya Rp60,7 miliar per 30 Juni 2025. Begitu juga dengan liabilitas jangka panjangnya yang menyusut menjadi Rp1,04 miliar, dari sebelumnya mencapai Rp3,04 miliar.
Sepanjang paruh pertama tahun 2025, COIN juga berhasil mengantongi arus kas bersih dari aktivitas operasi yang positif sebesar Rp71,17 miliar. Berbalik jadi positif dari yang tadinya minus Rp632 juta pada tahun 2024 yang lalu.
Total aset hingga Juni 2025 tercatat sebesar Rp1,37 triliun, relatif stabil dari posisi Desember 2024 yang tercatat sebesar Rp1,52 triliun. Jumlah ekuitas tercatat ada kenaikan menjadi sebesar Rp1,31 triliun dari yang sebelumnya Rp1,29 triliun.
Sebagaimana diketahui, COIN merupakan perusahaan holding yang menaungi dua anak usahanya, yaitu PT Central Finansial X (CFX) selaku Bursa Aset Kripto pertama dan satu–satunya di Indonesia dan PT Kustodian Koin Indonesia (Indonesia Coin Custodian/ICC) selaku lembaga penyimpanan Aset Kripto. Adapun COIN baru listing atau Initial Public Offering (IPO) di BEI pada 9 Juli 2025.
Pada penawaran awal, harga saham COIN dibanderol dengan harga Rp100/saham. Sementara pada perdagangan siang hari ini, Rabu (6/8/2025), saham COIN diperdagangkan di level Rp1.500/saham. Dengan demikian, saham COIN sudah mengalami kenaikan 1.400% point–to–point dari harga penawaran perdana.
Seiring dengan melesatnya terus–menerus harga saham COIN, kapitalisasi pasarnya pun ikut terbang tinggi. Pada saat hari pertama pencatatan, saham COIN ‘Hanya’ memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,4 triliun. Sementara pada perdagangan siang hari ini, kapitalisasi pasar saham COIN telah menembus Rp22 triliun.
(fad)
































