Logo Bloomberg Technoz

Pada kuartal II-2025, pendapatan Indosat tercatat sebesar Rp13,53 triliun, turun 0,3% dibanding kuartal sebelumnya (QoQ) dan turun 4,3% YoY. Penurunan ini sebagian dipengaruhi oleh perbedaan musiman, di mana momentum Lebaran pada 2025 terjadi di kuartal I, berbeda dengan tahun lalu yang jatuh di kuartal II.

EBITDA kuartalan tercatat Rp6,44 triliun atau hanya naik tipis 0,4% dari kuartal sebelumnya, namun masih lebih rendah 6,7% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Margin profitabilitas juga tertekan. Margin EBITDA ISAT turun 122 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 47,6% pada kuartal II-2025. Margin laba bersih (net margin) merosot 262 bps menjadi 7,6%, sedangkan margin laba inti (core margin) terkoreksi 264 bps menjadi 7,5%.

UOB Kay Hian juga melakukan revisi turun terhadap proyeksi kinerja keuangan Indosat tahun 2025 dan 2026. Untuk tahun 2025, estimasi pendapatan dipangkas 3,5%, EBITDA dipotong 8,8%, dan laba bersih dipangkas 14,7%. Margin EBITDA 2025 diperkirakan akan turun menjadi 46,7% dari sebelumnya 49,4%, sedangkan margin laba bersih turun menjadi 8% dari 9%.

“Lingkungan bisnis yang cukup menantang saat ini diperkirakan akan membatasi momentum pertumbuhan organik jangka pendek Indosat,” jelas Paula.

Meski demikian, UOB tetap mencatat adanya potensi perbaikan jangka panjang, terutama jika kondisi persaingan harga data membaik atau ada percepatan dari monetisasi bisnis berbasis AI serta peluang aksi korporasi seperti fibre carve-out.

(dhf)

No more pages