Logo Bloomberg Technoz

Namun di luar tragedi kemanusiaan tersebut, pasar kini fokus menakar dampak operasional dari insiden ini. Mengingat Codelco tengah berupaya keras bangkit dari penurunan produksi yang berlangsung selama bertahun-tahun, kelanjutan operasional tambang menjadi krusial dalam peta pasokan tembaga global.

Kecelakaan terjadi Kamis sore di area bernama Andesita, bagian baru dari tambang yang belum lama mulai beroperasi dan direncanakan akan ditingkatkan kapasitas produksinya dalam beberapa tahun ke depan.

Aktivitas pertambangan di lokasi dihentikan sementara dan sekitar 500 pekerja telah dievakuasi.

“Produksi dari sektor ini memang masih kecil untuk tahun ini, tetapi perannya akan semakin signifikan di tahun-tahun mendatang,” ujar Juan Ignacio Guzmán, Kepala GEM, firma konsultan mineral di Cile.

Sebagai catatan, Andesita memang hanya bagian kecil dari megaproyek investasi yang bertujuan memodernisasi tambang-tambang tua Codelco demi mempertahankan posisinya sebagai pemasok tembaga terbesar dunia.

Namun, proyek ini menjadi komponen penting bersama proyek Diamante dan Andes Norte untuk mempertahankan produksi di El Teniente seiring habisnya cadangan dari area tambang lain yang telah berusia lebih dari 120 tahun.

Perluasan tambang El Teniente menjadi kunci bagi Codelco untuk kembali ke level produksi sebelum pandemi, yakni sekitar 1,7 juta ton per tahun, dari posisi saat ini yang berkisar 1,4 juta ton.

Codelco menunda publikasi laporan keuangan kuartalan serta panduan produksi tahunannya pada Jumat, sembari fokus menangani dampak dari insiden.

Pada April lalu, Codelco sempat menyatakan bahwa proyek Andes Norte ditargetkan mulai produksi pada kuartal ini, sedangkan proyek Diamante dijadwalkan mulai beroperasi pada September 2026.

Masih terlalu dini untuk memastikan dampak insiden Andesita terhadap produksi jangka panjang. Investigasi tengah dilakukan untuk mengetahui apakah runtuhnya terowongan disebabkan oleh aktivitas seismik alami atau oleh kegiatan penambangan.

Dalam konferensi pers Jumat, baik Kepala Divisi Andrés Music maupun Ketua Dewan Maximo Pacheco tidak memberikan proyeksi produksi terbaru.

Proses produksi kembali akan bergantung pada hasil investigasi, tingkat kerusakan infrastruktur, serta apakah diperlukan perubahan metode penambangan.

Tambang-tambang di Cile umumnya didesain untuk menahan gempa yang jauh lebih kuat dari gempa berkekuatan 4,2 magnitudo yang tercatat pada hari Kamis.

Menurut Pacheco, runtuhnya terowongan menyebabkan kerusakan berat sepanjang 300 meter dan kerusakan sedang di sekitar 400 meter lainnya. Meskipun aktivitas tambang dihentikan di area terdampak, seluruh fasilitas lain di El Teniente masih dalam kondisi layak operasi.

Dia menolak memberikan keterangan terkait penyebab gempa atau estimasi waktu penyelamatan.

(bbn)

No more pages