"[Jadwal Kongres] belum tahu, kita tunggu arahan selanjutnya dari DPP Partai. Secepatnya, Insyallah. Nanti setelah Bimtek baru akan ada kabarnya," ujar Puan kepada awak media.
Sejumlah isu berkembang yang diduga menjadi alasan Kongres VI PDIP belum juga digelar. Salah satunya adalah perselisihan politik antara dua anak Megawati yaitu Puan dan Prananda. Hal ini terjadi meski sejumlah elit partai berlambang kepala banteng tersebut memastikan Kongres VI hanya akan mengukuhkan kembali Megawati menjadi Ketua Umum PDIP 2025-2030.
Dua anak Megawati tersebut memang disebut akan menggantikan ibunya di kursi ketua umum. PDIP nampaknya gagal melakukan kaderisasi dan tetap berpaku pada pemilihan ketua umum dari trah Presiden ke-1 Soekarno.
Puan dan Prananda sendiri memiliki gaya politik yang sangat berbeda. Puan, sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), cenderung lebih dekat dengan pemerintah dan partai politik lainnya. Dia selalu hadir dalam setiap acara Presiden Prabowo dan partai koalisi pemerintah. Bahkan, dia lebih sering muncul dibandingkan para ketua umum partai politik yang menjadi rekan pemerintah.
Di sisi lain, Prananda lebih banyak menjalin kekuatan politik PDIP dari dalam. Kiprahnya tak terlalu nampak dalam relasi politik ke partai lain dan pemerintah. Dia pun seolang menjadi gambaran kepastian posisi PDIP sebagai oposisi dari pemerintah -- sikap yang didukung banyak kader di internal PDIP.
(dov/frg)

































