Logo Bloomberg Technoz

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas belum jauh dari 50 sehingga bisa dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 6. Jauh di bawah 20, yang berarti sudah sangat jenuh jual (oversold).

Untuk perdagangan hari ini, harga emas sudah hampir menyentuh pivot point di US$ 3.319/troy ons. Dari pivot point ini, harga emas berpotensi menguji resisten US$ 3.334/troy ons. 

Resisten lanjutan ada di US$ 3.345-3.359/troy ons.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 3.268/troy ons.  Penembusan di titk ini bisa membuat harga emas longsor ke US$ 3.004/troy ons.

Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Prospek Cerah

Ke depan, prospek harga emas sepertinya masih cerah. Sebagaimana diwartakan Bloomberg News, Fidelity International memperkirakan harga emas bisa menyentuh US$ 4.000/troy ons pada akhir tahun depan. 

Penyebabnya adalah kebijakan moneter longgar yang diterapkan berbagai bank sentral, terutama di Amerika Serikat (AS). Pemangkasan suku bunga acuan akan melemahkan nilai tukar dolar AS sehingga mengerek harga emas.

“Kita sudah melihat bahwa arah The Fed (Federal Reserve, bank sentral AS) adalah lebih dovis. Sejumlah institusi sudah menaikkan kepemilikan emas dalam portofolio mereka sampai 2 kali lipat. Selain itu, Agustus biasanya adalah periode yang suram sehingga pelaku pasar membutuhkan diversifikasi dan bisa memilih emas,” papar Ian Samson, Multi-asset Fund Manager Fidelity International.

Goldman Sachs Group Inc juga memperkirakan harga emas bisa mencapai level US$ 4.000/troy ons. 

“Saat emas memasuki periode bull market seperti pada 2001 dan 2011, kenaikannya mencapai 20% per tahun. Sejak 2021 hingga hari ini, harga emas juga naik 20% per tahun,” terang Samson.

(aji)

No more pages