Keunggulan BRI dalam fokus pada sektor mikro turut menjadi bantalan terhadap fluktuasi makroekonomi. Namun demikian, Sarah juga mengingatkan bahwa keputusan BRI untuk tetap selektif dalam menyalurkan kredit sesuai dengan pertumbuhan simpanan bisa menahan laju ekspansi.
“Kebijakan BRI yang membatasi penyaluran pinjaman seiring pertumbuhan simpanan bisa menahan pertumbuhan,” imbuhnya.
Meski begitu, sinyal positif tetap kuat. Ketahanan model bisnis BRI yang berakar pada sektor mikro dan penyaluran kredit produktif membuat bank ini tetap menjadi pemain tangguh di tengah perubahan kebijakan moneter.
Siklus pelonggaran moneter di sisa tahun ini diprediksi masih akan berlanjut antara 25 bps hingga 75 bps lagi.
"BI memperluas alasan penurunan suku bunga di luar faktor rupiah dan telah membuka peluang penurunan bunga acuan lebih besar. BI juga mengindikasikan akan berusaha sekuat tenaga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Kami perkirakan akan ada penurunan BI Rate sebesar 25-50 bps lagi di semester dua tahun ini," kata Ekonom Bloomberg Economics Tamara Mast Henderson Henderson.
Membaik di kuartal II
Melansir hasil survei perbankan kuartal II-2025 yang dirilis oleh Bank Indonesia pekan ini, pertumbuhan kredit perbankan terindikasi membaik setelah tertekan di awal tahun.
Hal itu terlihat dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan II 2025 sebesar 85,22%, lebih tinggi dari 55,07% pada triwulan I 2025 meski lebih rendah dari SBT 89,11% pada triwulan II 2024.
"Pertumbuhan permintaan kredit baru tersebut didorong oleh Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Selanjutnya, pada triwulan III 2025, penyaluran kredit baru diprakirakan tetap tumbuh dengan prakiraan nilai SBT penyaluran kredit baru sebesar 81,71%," demikian hasil survei BI.
Secara kuartalan, penyaluran kredit baru pada triwulan III 2025 diprakirakan tetap tumbuh dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan III 2025 sebesar 81,71%, meskipun lebih rendah dibandingkan SBT 85,22% pada triwulan sebelumnya.
Prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit baru pada triwulan III 2025 sama dengan periode sebelumnya, yaitu Kredit Modal Kerja, diikuti oleh Kredit Investasi dan Kredit Konsumsi.
Dengan suku bunga acuan yang diperkirakan terus melanjutkan penurunan ke depan, bisa berdampak positif pada kinerja BRI ke depan.
Dalam perdagangan hari Jumat (25/7/2025), harga saham BBRI diperdagangkan di level Rp3.900 per saham.
Konsensus Bloomberg sejauh ini masih bullish untuk BBRI dengan 84,2% atau 32 analis dari 45 merekomendasikan buy dengan target harga 12 bulan ke depan di level Rp4.693 per saham.
Hanya 1 analis yang merekomendasikan sell, sementara 5 analis merekomendasikan hold untuk BBRI.
(red)































