Logo Bloomberg Technoz

Yield tenor panjang 16Y juga naik 2,6 bps kini di 6,941%, bersama tenor 20Y naik 0,9 bps di level 6,908%, jelang tengah hari ini.

Pergerakan harga dan yield surat utang berbanding terbalik, di mana ketika yield naik itu menandai adanya penurunan harga akibat tekanan jual para pemegang obligasi. Investor meminta tingkat bunga lebih tinggi sebagai imbalan penempatan dana di instrumen fixed income tersebut.

Kenaikan yield surat utang negara di pasar domestik, agaknya mengekor tren di pasar obligasi global. Yield US Treasury, surat utang terbitan Pemerintah AS, juga terpantau naik di semua tenor saat ini.

UST-2Y misalnya, naik 5,5 bps kini di 3,889%. Sedangkan tenor 10Y naik 4,6 bps di 4,390%. Di Jepang, yield obligasi Pemerintah Jepang, JGB, juga merangkak naik didorong ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank of Japan di sisa tahun ini.

Yield JGB-2Y naik 1,6 bps, bersama tenor 7Y dan 10Y naik masing-masing 2 bps dan 1,7 bps.

Kenaikan imbal hasil obligasi global, terutama UST, membuat selisih imbal hasil alias yield spread dengan surat utang Indonesia berpeluang menyempit. Saat ini, selisihnya stabil di 210 bps.

Penyempitan selisih yield membuat daya tarik SBN berkurang karena kalah peringkat kredit. Apalagi bila ditambah pelemahan nilai tukar, yang bisa makin menggerus return investor surat utang.

Di pasar spot Asia, rupiah saat ini bergerak stabil di level Rp16.280/US$, menguat tipis 0,08% setelah pagi tadi bergerak lebih kuat di Rp16.265/US$.

Dibanding mata uang regional lain yang kompak menghijau, penguatan rupiah termasuk yang paling mini. Ranking rupiah hari ini ada di urutan 9 dari 12 mata uang Asia yang diperdagangkan.

Won memimpin penguatan dengan melesat nilainya 0,67%, ditemani peso yang naik 0,41%.

IHSG melaju kencang

Bersama-sama dengan bursa saham Asia lain, IHSG melesat di zona hijau sejak awal pembukaan pasar pagi ini.

Indeks saham domestik menguat 1,25% ke posisi 7.562,2. Di Asia, hampir semua pasar berwarna hijau, menandai arus beli membesar yang menaikkan nilai indeks.

Indeks Nikkei Jepang naik 1,62%, bersama Hang Seng yang juga menguat. Kospi Korea juga naik 0,14%/ Sementara bursa Singapura dan Malaysia yaitu FTSE Strait Times dan FTSE juga menguat masing-masing 0,67% dan 0,09%.

Sokongan kenaikan indeks saham domestik kali ini terutama berasal dari kenaikan saham-saham perbankan di antaranya BBRI, BMRI, BBCA, BBNI. Juga saham SMMA, BRPT, DSSA.

Beberapa saham masih jadi pemberat indeks di antaranya AMRT, BYAN, BRMS, AADI juga EMTK.

Pada Rabu malam di AS, Presiden Donald Trump mengisyaratkan tidak akan menurunkan tarif di bawah 15% saat memberlakukan tarif "resiprokal" menjelang batas waktu 1 Agustus. "Kami akan menerapkan tarif langsung dan sederhana antara 15% dan 50%," beber Trump.

Kemajuan dalam kesepakatan dagang memberikan validasi bagi investor yang berspekulasi bahwa Washington akan mengadopsi pendekatan pragmatis terhadap kebijakan perdagangan sebelum tarif berdampak signifikanpada laba perusahaan.

"Momentum sedang meningkat dengan kesepakatan dagang sepekan sebelum batas waktu 1 Agustus," ujar Mark Hackett dari Nationwide, dilansir dari Bloomberg News.

"Pepatah 'jangan menjual kaset yang kusam' tampaknya relevan, mengingat saham bergerak naik stabil dengan volatilitas rendah," kata Hackett.

(rui)

No more pages