Logo Bloomberg Technoz

“Tentunya KKKS itu minta open room kan ke pemerintah melalui SKK Migas, salah satunya buat Chevron,” kata dia.

Kabar ihwal kembalinya Chevron untuk berinvestasi di sisi hulu migas di Indonesia sudah berhembus sejak pertengahan tahun ini. Saat itu, Chevron disebut akan ikut lelang blok migas pada putaran tahun ini.

Hanya saja, Chevron belum kunjung muncul pada putaran lelang yang dibuka pemerintah sampai saat ini.

Chevron memiliki rekam jejak yang cukup panjang di Indonesia. Melalui PT Chevron Pacific  Indonesia (CPI), perusahaan global itu pernah menjadi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Blok Rokan sejak 1971. 

Namun, operasionalnya beralih ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak 9 Agustus 2021. 

Korporasi tersebut juga sempat mengombang-ambingkan nasib proyek strategi nasional (PSN) di hulu migas, yaitu Indonesia Deepwater Development (IDD).

Proyek IDD pada awalnya dikelola oleh dua perusahaan migas dunia yakni Eni SpA dan Chevron Corp melalui CPI. 

Kementerian ESDM memberikan tenggat waktu kepada kedua perusahaan tersebut untuk memberikan kepastian mengenai alih hak kelola hingga Juli 2023. Penyebabnya, proyek itu diketahui sudah terkatung-katung selama kurang lebih 10 tahun.

Ketidakjelasan proyek IDD berawal dari hengkangnya Chevron yang mengantongi 63% hak partisipasi di proyek tersebut. Proyek tersebut dilepas lantaran dianggap tidak dapat bersaing dalam portofolio global Chevron.

Setelah itu, Eni menawarkan diri untuk mengambil alih PI yang dilepas oleh Chevron. Perusahaan asal Italia itu diketahui mengelola blok migas yang lokasinya sangat berdekatan dengan proyek IDD. 

(naw)

No more pages