Meski RUPSLB Agustus 2025 mendatang akan membahas pergantian pengurus, analis pasar modal PT Rumah Para Pedagang, Kiswoyo Adi Joe, tetap optimis. Ia menilai Bank Mandiri telah terbukti mampu menciptakan bankir-bankir andal. "Kinerja BMRI tetap solid bahkan saat pandemi dan krisis makro lainnya," ujar Kiswoyo.
Ia menambahkan, dana pihak ketiga (DPK) BMRI tumbuh 8,5% yoy, lebih tinggi dari rata-rata industri meski biaya dana masih tinggi. Ke depan, Kiswoyo mendorong manajemen fokus meningkatkan dana murah (CASA) untuk menjaga margin bunga bersih (NIM) tetap kompetitif.
Kiswoyo juga menyoroti pentingnya menjaga rasio penyaluran kredit terhadap simpanan (LDR) agar ekspansi kredit tetap terjaga likuiditasnya. "Saham sektor perbankan masih prospektif hingga akhir 2025. BMRI bahkan berpotensi mencapai Rp 7.200 per saham,” tegasnya.
Dengan fundamental kuat, daya tarik asing, dan potensi pertumbuhan berkelanjutan, BMRI dipandang sebagai salah satu saham bank BUMN yang layak dikoleksi di tengah ketidakpastian global. Pergantian pengurus pun diyakini tidak akan menjadi ganjalan berarti bagi kinerja jangka menengah BMRI.
(red)

































