Bloomberg News
Bloomberg, Penjualan BYD Co. melonjak ke level tertinggi secara bulanan sepanjang 2025 setelah perusahaan memberikan diskon besar-besaran.
Pabrikan mobil asal China ini menjual 377.628 unit kendaraan penumpang pada Juni, termasuk 206.884 mobil listrik berbasis baterai. Jumlah ini naik 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sekaligus mendorong total penjualan selama paruh pertama 2025 menjadi 2,1 juta unit, berdasarkan pernyataan perusahaan pada Selasa (1/7/2025).
Namun, secara bulanan, penjualan BYD nyaris tak mengalami pertumbuhan. Hal ini menambah tekanan terhadap strategi BYD di semester II untuk mencapai target penjualan sebesar 5,5 juta unit dalam tahun ini.
Sementara itu, pesaingnya, Geely Automobile Holdings Ltd., mencatatkan penjualan lebih dari 193.000 unit pada Juni, naik 59% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja tersebut membuat Geely menaikkan target penjualannya di tahun 2025 sebesar 11% menjadi 3 juta unit.
Angka penjualan menunjukkan bahwa potongan harga hingga 34% yang diberlakukan BYD pada beberapa model akhir Mei lalu belum cukup mendongkrak penjualan seperti yang diharapkan. Di pasar domestik utama China, penjualan mobil penumpang BYD justru menurun selama tiga bulan berturut-turut. Perhatian publik dan regulator terhadap strategi diskon ini turut memperburuk prospek perusahaan untuk paruh kedua tahun ini.
Kekhawatiran investor terhadap potensi penurunan margin laba telah membuat nilai perusahaan turun hingga US$20 miliar. Diskon agresif tersebut juga memicu reaksi dari regulator, yang mengecam praktik “persaingan tarif” dan mengimbau pelaku industri agar lebih bijak dalam mengatur harga jual.
Meski momentum pasar domestik di China melambat, BYD tetap berhasil menjaga pertumbuhan kuat di kawasan Eropa.
Data dari Jato Dynamics menunjukkan penjualan BYD hampir menyamai angka registrasi Tesla Inc. di Eropa pada Mei, memperkuat performa yang sebelumnya sudah melampaui rival asal AS itu pada April. Berdasarkan data dari lembaga riset Dataforce, penjualan BYD di Eropa hampir naik empat kali lipat sepanjang empat bulan pertama 2025.
Menghadapi tekanan regulator, BYD telah mengakhiri sebagian diskon di pasar China dan ikut menandatangani komitmen kolektif industri untuk menstandarkan tenggat pembayaran tagihan kepada pemasok menjadi maksimal 60 hari. Otoritas kini juga tengah menyoroti praktik pembiayaan rantai pasok yang dinilai menyerupai bentuk utang tersembunyi.
Kenaikan penjualan ini membawa total performa BYD hingga Juni menjadi 2,1 juta unit. Artinya, perusahaan harus menjual rata-rata 559.000 unit per bulan selama enam bulan ke depan agar bisa mencapai target tahun ini.
(bbn)