Logo Bloomberg Technoz

Hal itu merupakan tidak lanjut dari pembahasan dalam pertemuan Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dengan delegasi Rusia yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin di St. Petersburg pada 18—20 Juni 2025.

Bahlil mengatakan Rusia berminat untuk berinvestasi di bidang eksplorasi lapangan migas tua yang kurang produktif dengan pemanfaat teknologi dari Moskwa.

“Pekan ini, pada Kamis, Jumat sudah ada tim dari Rusia yang akan datang ke Indonesia untuk memulai menindaklanjuti apa yang diomongkan [pertemuan bilateral] minggu lalu,” kata Bahlil dalam wawancara dengan Liputan6 TV, Senin (23/6/2025), malam.

Bahlil menuturkan tim dari Rusia itu akan menyurvei sejumlah sumur migas yang berlokasi di Sumatra, termasuk Blok Tuna kemudian juga di Pulau Jawa yang tidak dielaborasi lokasi persisnya.

Dia menjelaskan Rusia akan berinvestasi lebih dari US$10 miliar atau sekitar Rp164,8 triliun (asumsi kurs Rp16.490 per dolar AS).

“Kalau tambang sudah jelas berapa investasinya, tetapi kalau di migas ini enggak jelas ya harus kita cek dahulu maunya di mana; di sumur mana. [Hal] yang jelas yang jelas di atas US$10 miliar,” ujarnya.

Bahlil menuturkan pemerintah telah menyerahkan data sumur-sumur migas kepada calon investor Rusia, tetapi komitmen investasinya baru akan diumumkan setelah kunjungan ke Tanah Air.

Dia pun optimistis dengan rencana investasi tersebut karena Presiden Prabowo Subianto dianggap memiliki jaringan yang cukup banyak dengan pengusaha minyak di Rusia.

“Bahwa Presiden Prabowo sebelum menjadi presiden kan juga adalah di dunia usaha dan salah satu  jaringan di bidang energinya kan cukup baik,” tuturnya.

Saat ditanya berapa volume lifting minyak yang potensial dihasilkan sumur-sumur tersebut, Bahlil belum bisa mengelaborasi lebih lanjut. Dia berjanji akan menjelaskan hal itu setelah delegasi investor Rusia datang ke Indonesia pada pekan ini.

“Saya belum bisa berbicara teknis terlalu mendalam. Begitu setelah rapat dengan tim dari Rusia pada Kamis—Jumat baru saya akan sampaikan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Rusia bersedia ikut serta dalam proyek hulu migas baru di lepas pantai (offshore) Indonesia.

Selain itu, Putin juga mengatakan Rusia bersedia untuk melakukan modernisasi terhadap infrastruktur untuk mendongkrak produksi minyak dari ladang tua.

"Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas pantai Indonesia dan juga melakukan modernisasi infrastruktur supaya mendongkrak minyak dari ladang tua," ujar Putin dalam keterangannya yang disampaikan secara virtual dalam pertemuan bilateral tersebut.

(mfd/wdh)

No more pages