"Hari ini kita ingin melaksanakan apa yang Bapak Presiden arahkan bahwa transisi energi harus kita lakukan terus-menerus dan untuk di 15 provinsi, selain daripada PLTP, kita juga meresmikan PLTS di desa-desa yang belum mendapat listrik," jelas Bahlil.
Ia menjelaskan, total nilai investasi dari 55 proyek ini mencapai sekitar Rp25 triliun, dengan kapasitas terpasang sebesar 379,7 MW. Untuk PLTP yang telah beroperasi meliputi PLTP Sorik Marapi Unit 5 (41,25 MW), Salak Binary (16,15 MW), dan Ijen Unit 1 (34,5 MW). Sementara lima PLTP lainnya sedang dalam tahap groundbreaking, yaitu Muara Laboh Unit 2, Ulubelu Ext Gunung Tiga, Wayang Windu Unit 3, Salak Unit 7, dan Patuha Unit 2.
Selain itu, sebanyak 47 PLTS dengan total kapasitas 27,8 MW juga diresmikan, yang mampu melistriki 5.383 rumah tangga di 47 desa pada 11 provinsi.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, turut hadir dalam peresmian tersebut dan menyampaikan bahwa PLN turut menyumbang 13 unit PLTS yang tersebar di Papua Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur.
“Listrik merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat. Karena itu, sebagai bentuk pengejawantahan sila ke-5 Pancasila, kami berkomitmen menyediakan listrik yang andal sampai pelosok negeri demi mewujudkan pemerataan energi sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” pungkas Darmawan.
Peresmian proyek-proyek ini sekaligus menegaskan semangat kolaborasi pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam mendukung pengembangan energi hijau dan mewujudkan masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan.
(tim)




























