Logo Bloomberg Technoz

Ada sejumlah sentimen yang bisa mempengaruhi harga emas dalam waktu dekat. Pertama adalah dinamika Timur Tengah.

Bloomberg News mengungkapkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pihaknya akan bertemu dengan Iran untuk membahas kesepakatan nuklir pekan depan. Namun penyataan itu agak diragukan, karena kedua negara membutuhkan kesepakatan diplomatik setelah serangan AS ke fasilitas pengayaan uranium Iran akhir pekan lalu.

Perkembangan di Timur Tengah sangat mempengaruhi harga emas akhir-akhir ini. Saat situasi memanas, harga emas akan ikut ‘mendidih’. Sebaliknya, harga emas melemah saat kondisi mulai tenang.

Ini karena emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Dalam lingkungan yang penuh guncangan, turbulensi, emas cenderung jadi pilihan pelaku pasar.

Sentimen kedua adalah arah kebijakan bank sentral AS Federal Reserve. Gubernur The Fed Jerome ‘Jay’ Powell dalam 2 hari ini memberikan paparan di hadapan House of Representatives dan Senat.

Powell menyatakan bank sentral masih butuh waktu untuk mengkaji dampak dari kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Trump. Sejauh ini tekanan inflasi di Negeri Paman Sam masih landai, tetapi ancaman kenaikan harga barang dan jasa tetap ada.

Inflasi akan menentukan The Fed dalam perumusan suku bunga kebijakan alias Federal Funds Rate. Berdasarkan dot plot terkini, The Fed masih berpegang pada penurunan 2 kali sepanjang 2025.

Dot Plot Proyeksi Suku Bunga Acuan AS (Sumber: Bloomberg)

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana prediksi harga emas hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas belum jauh dari 50 sehingga bisa dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 81. Sudah di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Hari ini, ada risiko harga emas bisa turun. Apalagi harga sudah berada di pivot point US$ 3.337/troy ons.

Dari pivot point ini, harga emas bisa menguji support US$ 3.335/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 3.332/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling pesimistis ada di US$ 3.329/troy ons yang adalah MA-50.

Sedangkan target resisten terdekat ada di US$ 3.340/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke arah US$ 3.350/troy ons.

(aji)

No more pages