Kekecewaan Trump semakin tampak saat ia meninggalkan Gedung Putih menuju KTT NATO di Den Haag. “Kita pada dasarnya punya dua negara yang sudah berperang begitu lama dan begitu keras sampai-sampai mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan,” ujarnya. “Kalian mengerti maksud saya.”
Trump mengumumkan gencatan senjata pada malam sebelumnya, menyebutnya sebagai penutup dari perang 12 hari yang telah melibatkan serangan dari Israel dan AS terhadap infrastruktur nuklir Iran, serta serangan balasan dari Teheran.
Israel menyatakan bahwa Iran telah menembakkan satu rudal, dan menuduhnya melanggar kesepakatan gencatan senjata. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut melalui kantor berita negara IRIB.
Trump tampak lebih geram terhadap Israel, menilai respons mereka terhadap dugaan serangan Iran terlalu berlebihan.
“Saya tidak senang Israel pergi menyerang. Itu cuma satu roket,” kata Trump. “Mereka harus tenang.”
Namun, Trump juga menambahkan, “Saya juga tidak senang dengan Iran.”
Gencatan senjata ini diumumkan menyusul malam penuh ketegangan, ketika Iran membalas serangan AS pada akhir pekan lalu dengan menembakkan rudal ke pangkalan udara milik Amerika di Qatar. Serangan itu telah diinformasikan terlebih dahulu ke Qatar dan AS, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Sejak perang pecah pada 13 Juni, pemerintah Iran melaporkan 606 orang tewas di wilayahnya. Di Israel, layanan darurat menyatakan 28 orang tewas akibat serangan rudal Iran, termasuk empat orang pada Selasa pagi.
Trump menyampaikan pengumuman gencatan senjata pada pukul 09.10 pagi waktu Dubai melalui media sosial: “Gencatan senjata kini berlaku. Mohon jangan dilanggar!”
Pasar menyambut baik pengumuman tersebut. Harga minyak anjlok dan bursa saham menguat, memunculkan harapan akan tercapainya resolusi jangka panjang bagi konflik ini.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa Trump berhasil merundingkan gencatan senjata itu melalui percakapan langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin. Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, serta utusan khusus Steve Witkoff juga melakukan pembicaraan langsung maupun tidak langsung dengan pihak Iran terkait usulan tersebut.
Menurut pejabat itu, Israel setuju untuk menghormati gencatan senjata selama Iran tidak melancarkan serangan tambahan. Pemerintah Iran pun telah memberikan sinyal bahwa mereka bersedia menaati kesepakatan tersebut.
(bbn)






























