Logo Bloomberg Technoz

Dalam setahun, harga emas melesat mencapai 43,61%.

Pelemahan harga emas pagi ini ditengarai oleh pengumuman Presiden Donald Trump terhadap gencatan senjata sementara antara Israel dan Iran, yang meningkatkan harapan bahwa konflik terburuk di Timur Tengah akan usai.

“Prospek konflik berkepanjangan dengan keterlibatan AS telah dievaluasi ulang, memberi lampu hijau untuk menambah risiko,” kata Chris Weston, kepala riset Pepperstone Group Ltd. Berkebalikan dengan itu, investor mulai mengalihkan investasinya ke aset-aset berisiko dari aset rendah risiko, seperti emas.

Oleh karena itu, penurunan harga emas pagi ini adalah sebuah hal yang normal. Maklum, emas dikenal sebagai aset yang dipandang aman (safe haven asset).

Pagi dini hari tadi, Trump mengumumkan gencatan senjata beberapa hari, mengatakan kesepakatan tersebut telah disetujui kedua negara.

“Dengan asumsi segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas ketahanan, keberanian, dan kecerdasan mereka untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut 'PERANG 12 HARI.'”

Seperti yang dilaporkan Bloomberg News, unggahan Trump tersebut tidak menjelaskan secara langsung rincian waktu kapan tepatnya masing-masing pihak akan menghentikan pertempuran.

Trump mengunggah, seraya menambahkan: "SELAMAT DUNIA, SAATNYA UNTUK DAMAI!"

Adapun selain kecemasan investor terhadap perseteruan konflik Timur Tengah. Para investor juga akan mencermati kesaksian Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, dalam beberapa hari mendatang.

Jerome Powell dinilai bakal memberi sinyal petunjuk mengenai potensi pelonggaran kebijakan moneter di pidato selanjutnya, di mana suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung harga emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang patut dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (time daily frame), emas masih terjepit di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 52,41. RSI di kisaran 50 menandakan suatu aset sedang uji support.

Analisis Teknikal Emas pada Selasa 24 Juni 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Namun indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 22,44. Nyaris lebih rendah dari 20, yang artinya mulai memasuki tren jenuh jual (oversold).

Sedangkan indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada d 58,14. Memperlihatkan volatilitas harga mulai memasuki tren fluktuatif.

Hari ini, ada kemungkinan harga emas akan menguji support di US$ 3.348/troy ons. Jika tertembus, posisi US$ 3.340/troy ons bisa menjadi target selanjutnya. Hingga support terkuatnya adalah US$ 3.318/troy ons hari ini.

Adapun jika terjadi penguatan yang solid– target resistance ada di US$ 3.370/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke arah US$ 3.390/troy ons.

(fad)

No more pages