Di sisi lain, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa menjelaskan bahwa penanganan darurat (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara.
“Setelah pesawat mendarat di Bandara Kualanamu pada 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan barang penumpang di bagasi,” ujar Asri Santosa.
Asri menambahkan, pada 12.55 WIB, pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai dilakukan dan dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara gabungan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.
Selain itu, Asri memastikan operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu. “Bandara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya," ucap Asri.
Kru dan penumpang rencana akan diterbangkan ke Surabaya pada besok, Minggu (22/6/2025), pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama.
Kronologi
Mulanya, pada 08.55 WIB, diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa pilot Saudi Arabia mendapatkan ancaman bom. Sehingga, pilot berkoordinasi dengan Airnav Kualanamu untuk melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu.
"Pada 09.27 WIB, pesawat Saudi Arabia Airline mendarat di Bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat terposisi di taxiway A5," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI I Nyoman Suadnyana dalam keterangan resmi, Sabtu (21/6/2025).
Saat ini, pihak Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) sudah berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Kodam 1/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumatra Utara.
Selain itu, seluruh penumpang juga sudah dievakuasi ke terminal Bandara Kualanamu. Hasil pengecekan terhadap penumpang menujukkan semuanya dalam keadaaan aman. Pengecekan juga bakal dilanjutkan terhadap pesawat dan barang-barang penumpang.
Sekitar 4 hari lalu, atau pada Selasa (17/6/2025), Pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5276 juga menerima ancaman bom yang dikirim melalui surat elektronik. Pesawat yang mengangkut 442 jemaah haji dari Jeddah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, terpaksa mengalihkan rute dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyatakan bahwa ancaman tersebut diterima oleh PT Angkasa Pura Indonesia pada pukul 07.30 WIB dari pihak yang tidak dikenal. Surat elektronik itu menyebutkan adanya rencana peledakan terhadap pesawat Saudia Airlines SV 5276, yang diketahui membawa 207 penumpang laki-laki dan 235 penumpang perempuan dari Kloter 12 JKS.
Menanggapi ancaman tersebut, pihak Bandara Soekarno-Hatta segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan mengumpulkan unsur Komite Keamanan Bandar Udara untuk mengambil langkah-langkah penanganan darurat.
Namun, sebelum pesawat tiba di Soekarno-Hatta, pilot memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke bandara terdekat, yakni Kualanamu, atas koordinasi dengan petugas Air Traffic Controller JATSC.
Pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara
(ain)