Logo Bloomberg Technoz

Setelah keputusan diumumkan, Powell kembali menyampaikan pandangannya bahwa bank sentral “berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan mempelajari lebih lanjut arah ekonomi sebelum mempertimbangkan penyesuaian kebijakan.”

The S&P 500 finished the session little changed after the Fed held rates. (Sumber: Bloomberg)

“Federal Reserve tetap membuka berbagai kemungkinan terkait ekspektasi mereka terhadap dampak tarif terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa kuartal mendatang,” kata Matt Stucky dari Northwestern Mutual Wealth Management.

Dengan pasar tenaga kerja yang masih menunjukkan ketahanan, bank sentral tidak berada dalam posisi untuk “terburu-buru mengubah kebijakan, mengingat masih adanya ketidakpastian mengenai ke mana arah tarif dan dampak makroekonomi yang ditimbulkannya akan bermuara,” tambah Stucky.

Dua Kubu

Proyeksi tersebut “mengungkapkan adanya dua kubu dalam FOMC,” menurut Ryan Swift dari BCA Research, yang mencatat bahwa tujuh peserta memperkirakan tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini, sementara delapan peserta melihat adanya pelonggaran sebesar 50 basis poin.

Kubu pertama “lebih menekankan risiko bahwa tarif akan memicu kenaikan inflasi yang berkelanjutan dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Swift. 

Sementara itu, kubu lainnya “lebih sejalan dengan pandangan Chris Waller yang menganggap dampak harga dari tarif bersifat sementara.”

Para investor juga terus memantau konflik antara Israel dan Iran yang telah berlangsung selama enam hari berturut-turut. Presiden Donald Trump mengatakan ia akan menggelar pertemuan lanjutan untuk membahas eskalasi di Timur Tengah, namun tetap bungkam mengenai apakah AS akan bergabung dengan serangan ofensif Israel yang bertujuan menghancurkan program pengayaan nuklir Iran.

“Sulit untuk memprediksi secara masuk akal apa yang akan dilakukan The Fed dalam pertemuan-pertemuan mendatang sampai kita melihat dampak nyata dari konflik di Timur Tengah dan keputusan akhir soal tarif,” kata Leah Bennett, kepala strategi investasi di Concurrent Asset Management. 

“Pasar saham terlalu optimistis terhadap kemungkinan dampak yang minim dari peristiwa-peristiwa ini.”

Sementara itu, data menunjukkan bahwa permohonan tunjangan pengangguran di AS sedikit menurun minggu lalu, stabil di dekat level tertinggi delapan bulan. Klaim awal sesuai dengan perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom.

“Masih belum jelas sejauh mana pelemahan terbaru dalam penjualan ritel dan kenaikan klaim pengangguran lanjutan merupakan reaksi terhadap isu tarif dan geopolitik, atau justru merupakan indikasi perubahan arah dalam kekuatan konsumsi,” kata Mark Hackett dari Nationwide. 

“Bagaimanapun, angin sakal dan angin pendorong saat ini cenderung seimbang, menciptakan kondisi bagi periode volatilitas yang tidak memiliki arah yang jelas.”

Pembangunan perumahan baru di AS turun pada bulan Mei ke laju paling lambat sejak awal pandemi, menurut data pemerintah, karena kombinasi dari stok rumah yang tinggi dan suku bunga yang mahal mengurangi minat untuk membangun.

Di antara saham-saham individual, saham Marvell Technology Inc. menguat setelah produsen chip tersebut mengadakan acara yang berfokus pada kecerdasan buatan. Sementara itu, saham Boeing Co. melemah setelah penyelidik keselamatan AS menyerukan tindakan mendesak terkait masalah mesin pada pesawat 737 Max yang dapat menyebabkan asap di kokpit atau kabin.

(bbn)

No more pages