Nasri menyebut BPMA mendorong adanya survei awal dan akuisisi data seismik agar potensi migas bisa diidentifikasi lebih jelas.
Prinsip keberlanjutan dan konservasi tetap menjadi dasar dalam setiap langkah pengelolaan sumber daya.
Polemik keempat pulau tersebut mencuat usai terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 300.2.2-2138/2025 ihwal terdapat empat pulau yang sebelumnya berada di Provinsi Aceh, tetapi kini berada di Sumatra Utara.
Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah menyelesaikan polemik tersebut. Hasilnya akan berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang batas administrasi tiap provinsi.
Meski Prabowo terlibat, Presiden disebut tidak akan mengeluarkan peraturan presiden (perpres) dan instruksi presiden (Inpres).
Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem baru-baru ini mengatakan empat pulau yang saat ini berpolemik memiliki potensi sumber daya alam energi dan gas bumi, sehingga banyak pihak yang menginginkan wilayah tersebut.
Bahkan, Mualem mengatakan potensi kandungan gas di pulau tersebut setara dengan Blok Andaman.
Dalam perkembangan lain, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sempat ada rencana investasi wisata kelas atas di kawasan pulau-pulau kecil Singkil, Aceh, yang diinisiasi langsung oleh Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed bin Zayed (MBZ).
Rencana itu diungkapkan saat Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
MBZ secara khusus menyampaikan minatnya untuk membangun sebuah resort eksklusif di kawasan tersebut.
"Kalau Singkil itu kan saya sudah pergi sana ya. Memang waktu itu Mohamed bin Zayed, Royal Highness dari Abu Dhabi pingin ada satu resort di daerah Singkil," ujar Luhut.
Menurut Luhut, keindahan alam di gugusan pulau Singkil menarik perhatian MBZ, terutama karena kawasan tersebut masih menyimpan kekayaan hayati yang cukup utuh.
Namun demikian, Luhut membantah bahwa investasi tersebut terkait dengan eksplorasi migas di empat pulau tersebut.
"Oh enggak. Sampai hari ini kita belum tahu soal migas. Mungkin saja ada, tetapi yang saya pastikan di situ memang bagus. Ada berapa pulau itu," tuturnya.
Luhut juga menegaskan bahwa informasi yang dia miliki tidak berkaitan langsung dengan kontroversi atas empat pulau yang berpolemik tersebut.
"Saya enggak tahu persis mengenai [isu] itu. Tapi setahu saya memang waktu itu mereka berminat sekali untuk investasi resor-resor," imbuhnya.
(mfd/wdh)


































