Sejumlah saham berikut ini melesat hingga menempati jajaran top gainers:
- Multipolar Technology (MLPT) menguat 9,83% ke Rp39.950/saham
- Informasi Teknologi Indonesia (JATI) menguat 9,18% ke Rp107/saham
- RUN System (RUNS) menguat 6% ke Rp53/saham
- Tera Data Indonusa (AXIO) menguat 4,35% ke Rp144/saham
- Solusi Sinergi Digital (WIFI) menguat 3,91% ke Rp2.130/saham
- Merdeka Battery Materials (MBMA) menguat 12,5% ke Rp466/saham
- Bumi Resources Minerals (BRMS) menguat 10,6% ke Rp478/saham
- Abadi Nusantara Hijau Investama (PACK) menguat 9,89% ke Rp4.110/saham
- Archi Indonesia (ARCI) menguat 8,54% ke Rp432/saham
- J Resources Asia Pasifik (PSAB) menguat 6,93% ke Rp540/saham
Deretan saham LQ45 ini juga turut menguat, terutama saham GOTO yang berhasil melesat di zona hijau.
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menguat 3% Rp68/saham
- Sarana Menara Nusantara (TOWR) menguat 2,86% Rp540/saham
- Aneka Tambang (ANTM) menguat 2,45% Rp3.340/saham
- Bank Syariah Indonesia (BRIS) menguat 2,35% Rp2.610/saham
- Indofood Sukses Makmur (INDF) menguat 2,13% Rp8.375/saham
Saham GOTO (lagi-lagi) Tersengat Rumor Merger GOJEK–Grab
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Grab Holdings Ltd. berencana menerbitkan obligasi konversi senilai US $1,25 miliar (mencapai Rp20,35 triliun), yang bisa ditukar menjadi saham. Sebagian guna menambah dana cadangannya untuk akuisisi di tengah tanda-tanda bahwa pembicaraan untuk mengambil alih penyedia jasa pengiriman dan transportasi saingannya, GoTo Group, yang telah terhenti.
Grab, yang berkantor pusat di Singapura dan aplikasinya sangat populer di Asia Tenggara, akan menerbitkan obligasi konversi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2030, seperti yang diumumkan dalam pernyataan Perusahaan.
Menurut syarat perjanjian yang dilihat Bloomberg News, obligasi tersebut akan memiliki kupon hingga 0,5% per tahun dan dibayarkan setiap enam bulan.
Grab bergabung dengan gelombang penjualan obligasi yang bisa ditukar menjadi saham oleh Perusahaan-perusahaan Asia di sepanjang tahun ini. Hal ini juga terjadi pada Perusahaan-perusahaan China, di mana entitas potensial seperti Baidu Inc. hingga Ping An. Insurance Group Co. mengumumkan kesepakatan besar dalam beberapa bulan.
Selain kemungkinan akuisisi, Grab mengatakan berencana melakukan buyback saham—Perusahaan memiliki sisa US$274 juta dalam program buyback sahamnya per Maret. Obligasi tersebut bisa ditebus, dengan syarat tertentu, mulai pertengahan 2028 nantinya.
Mengenai akuisisi GoTo, pada Senin, Grab mengindikasikan mereka menghentikan atau setidaknya menunda rencana akuisisi senilai US$ 7 miliar.
Kedua perusahaan ride-hailing dan pengiriman makanan ini telah mengadakan pembicaraan on-and-off selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah mencapai kesepakatan, sebagian karena kegelisahan antitrust yang mungkin timbul dari suguhan dua pemain dominan di Asia Tenggara ini. Sebelumnya, Grab Holdings Ltd. mengatakan saat ini pihaknya tidak sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi GoTo Group.
“Para pihak tidak terlibat dalam diskusi apapun saat ini, dan Grab belum menandatangani perjanjian definitif apapun,” kata manajemen Grab dalam pernyataannya, Senin kemarin.
(fad)




























