Logo Bloomberg Technoz

“Kita sih ada beberapa yang memang coba kita lihat dan prioritaskan. Akan tetapi, kalau saya bicara di sini, nanti [tambang tersebut] direbutin sama orang. [Hal yang jelas], sudah ada tiga yang kita prioritaskan; ada tiga yang kita sudah bidik,” ujarnya ditemui di kompleks parlemen, akhir April.

Antam, kata Nico, terbuka untuk melakukan kerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) dan pemerintah provinsi/kabupaten untuk mendapatkan prioritas dalam mendapatkan calon tambang emas baru.

Bagaimanapun, Nico enggan mendetailkan kapan tambang-tambang emas yang diincar Antam tersebut diakuisisi perseroan. Dia hanya menyebut bahwa masih ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan.

“Kalau ini bisa dapat sih, kita kejar [untuk tahun ini].”

Pinjaman Sindikasi

Pada kesempatan semalam, Nico juga menolak menanggapi kabar bahwa Antam tengah mencari pinjaman sindikasi dolar senilai US$500 juta (sekitar Rp8,13 triliun) dan bahwa pendanaan tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi aset tambang di luar negeri.

“Kami enggak pernah ngomong apa-apa,” tegasnya.

Akhir bulan lalu, sumber Bloomberg melaporkan fasilitas pinjaman US$500 juta untuk Antam itu akan dibagi dua yaitu term loan dan revolving credit facility.

United Overseas Bank (UOB) disebut-sebut bertindak sebagai koordinator fasilitas ini. Dana hasil pinjaman akan digunakan untuk kebutuhan korporasi umum, termasuk belanja modal dan modal kerja.

Induk usaha Antam, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), sebelumnya telah menutup club loan senilai US$1 miliar pada Maret 2025 bersama empat bank, yang digunakan untuk refinancing obligasi.

(wdh)

No more pages