"Dalam teknis MoU, kami sudah bahas juga berapa kira-kira [tenaga kerja] yang bisa dipekerjakan. Di Batang, harapannya betul lebih dari 100.000 orang bisa dipekerjakan di sana," jelasnya.
Sebagai informasi, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang memiliki luas sekitar 4.300 ha. Berbagai fasilitas juga telah ditawarkan untuk para calon investor, termasuk jaringan gas pipa transmisi yang telah dibangun sejak 2023 dan sudah mulai beroperasi pada tahun 2024.
Pembangunan KIT Batang sendiri difokuskan pada pembangunan klaster I seluas 3.100 ha yang dibagi menjadi tiga fase. Pembangunan fase I untuk infrastruktur dasar di dalam kawasan seluas 450 ha telah selesai.
Sementara itu, Kawasan Industri Bintan atau Bintan Industrial Estate (BIE) yang memiliki lahan seluar 4.000 ha, baru sekitar 30%-nya yang beroperasi.
Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyinggung hubungan bilateral kedua negara yang disebutnya membawa kekuatan untuk stabilitas dan kesejahteraan bersama di kawasan.
Tak hanya itu, dia menyanjung hubungan perdagangan bilateral Indonesia-China yang telah melebihi US$130 miliar per tahun.
China bahkan disebutnya telah menjadi mitra dagang strategis terbesar Indonesia, yang banyak terlibat dalam pembangunan sektor industri dan teknologi di Tanah Air.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus ke perusahaan Tiongkok yang sudah berpartisipasi dalam perekonomian kita, menciptakan lapangan pekerjaan, melakukan transfer teknologi, dan membangun kepercayaan di antara dunia usaha," ujar Prabowo dalam Indonesia-China Business Reception 2025 di Ballroom Hotel Shangri-La, Sabtu (24/5/2025) malam.
(prc/ros)































