Di balik kisah sukses itu, Siti menyebut peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebagai salah satu faktor yang sangat vital. Melalui program KUR, Siti mendapatkan akses permodalan yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga ia bisa mengembangkan usahanya secara signifikan.
“Awalnya pinjaman KUR dari Rp10 juta, kemudian naik Rp25 juta sampai Rp50 juta. Pokoknya, total yang saya dapat itu Rp250 juta. Dana itu sangat membantu untuk pengembangan produk dan operasional saya,” ungkapnya.
Tak hanya bantuan permodalan, Siti juga mengapresiasi peran BRI yang membuka akses pasar melalui berbagai program kolaborasi, termasuk bazaar dan event kunjungan pemerintah. Produk teh kelor Pawon Teges bahkan sempat terpilih menjadi bagian dari souvenir acara resmi.
“Selain menyediakan modal, BRI juga aktif mengadakan pelatihan dan event bazaar sebagai wadah bagi kami usaha mikro untuk bisa berkembang dan dikenal lebih luas," imbuhnya.
Menanggapi kisah sukses tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyatakan bahwa Siti merupakan contoh nyata dari UMKM yang berhasil bertahan dan berkembang dengan dukungan BRI.
“BRI terus berkomitmen mendukung pengusaha UMKM melalui akses pembiayaan yang lebih mudah dijangkau. Melalui program KUR, BRI berharap dapat membantu para pengusaha memperluas skala bisnisnya dan meningkatkan kualitas produk agar lebih berdaya saing di pasar yang semakin kompetitif,” ujar Hendy.
(tim)