Musk menjabat sebagai CEO Tesla sejak 2008, menjadikannya salah satu pimpinan terlama di antara produsen mobil terbesar dunia. Keterlibatannya dalam perusahaan kini mendapat sorotan lebih tajam, terlebih setelah Tesla mengalami penurunan penjualan tahunan pertama dalam lebih dari satu dekade, yang diperparah dengan penurunan tajam di awal tahun ini.
Saham Tesla sempat melonjak setelah pernyataan Musk soal komitmennya sebagai CEO, naik hingga 3,6% sebelum akhirnya turun kembali. Namun secara keseluruhan, saham Tesla telah turun 14% sepanjang tahun ini.
Musk, 53 tahun, meremehkan tantangan yang dihadapi Tesla, menyebut situasinya “sudah berbalik.” Saat ditanya lebih lanjut — mengingat penjualan kendaraan Tesla masih anjlok di pasar kendaraan listrik terbesar Eropa pada April — ia mengakui bahwa wilayah tersebut memang menjadi titik terlemah Tesla, namun menegaskan performa perusahaan tetap kuat di wilayah lain.
"Penjualan kami saat ini cukup baik," kata Musk. "Kami tidak memperkirakan adanya kekurangan penjualan yang signifikan."
Musk menolak anggapan bahwa citra Tesla rusak karena dirinya. Menurutnya, meski mungkin ada penurunan penjualan dari konsumen sayap kiri, perusahaan justru mendapat peningkatan dukungan dari sisi kanan politik. Ia juga mengkritik para demonstran yang, menurutnya, telah melakukan "kekerasan besar" terhadap perusahaannya.
"Mereka berada di sisi yang salah dalam sejarah, dan itu tindakan jahat," katanya, merujuk pada aksi perusakan terhadap mobil dan showroom Tesla. "Harus ada tindakan terhadap mereka, dan sejumlah pelaku akan masuk penjara, dan memang pantas."
Trump sebelumnya telah memberikan dukungan kepada Musk dan Tesla, termasuk dengan memamerkan mobil Tesla di luar Gedung Putih pada Maret lalu. FBI kemudian membentuk satuan tugas untuk menyelidiki kasus vandalisme dan pembakaran fasilitas Tesla, sementara Jaksa Agung Pam Bondi mengumumkan dakwaan terhadap individu yang dituduh membakar properti perusahaan dengan bom molotov.
Kondisi SpaceX
Sementara itu, SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Musk, relatif stabil selama masa jabatan kedua Trump. Layanan internet satelit Starlink kini semakin diterima di berbagai negara setelah Musk menggelontorkan lebih dari US$250 juta untuk mendukung kampanye Trump merebut kembali kursi kepresidenan.
Musk mengatakan Starlink mungkin akan go public suatu saat nanti, namun saat ini belum menjadi prioritas. Meski penawaran saham perdana (IPO) bisa membuka peluang pendanaan lebih besar, ia menilai hal itu akan menambah beban dan rentan terhadap gugatan hukum yang menurutnya "sangat mengganggu."
"Sesuatu harus dilakukan terhadap gugatan derivatif pemegang saham di AS," ujar Musk, menyebut firma hukum sering mencari "penggugat boneka dengan sedikit saham" untuk memulai litigasi terhadap perusahaan.
Serangan Terhadap Hakim dan Bill Gates
Komentar tersebut konsisten dengan kritik Musk terhadap gugatan pemegang saham yang membuat Hakim Chancery Court Delaware, Kathaleen St. J. McCormick, memutuskan pada Januari tahun lalu bahwa paket gajinya di Tesla harus dibatalkan. Tesla telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung negara bagian, dan dewan direksi perusahaan bulan lalu mengungkapkan telah membentuk komite khusus untuk menangani masalah kompensasi Musk.
Musk bahkan menyebut McCormick sebagai “aktivis yang menyamar sebagai hakim dalam kostum Halloween.”
Ia juga menyerang Bill Gates, yang pekan lalu menuding Musk turut andil dalam pemangkasan puluhan miliar dolar bantuan AS untuk negara berkembang selama pemerintahan Trump. Gates kepada Financial Times mengatakan: “Gambaran orang terkaya di dunia membunuh anak-anak termiskin di dunia bukanlah hal yang menyenangkan.”
Musk menanggapi dengan balik bertanya, "Siapa Bill Gates sehingga merasa berhak bicara soal kesejahteraan anak-anak?"
Ketika ditanya apakah ia sudah memverifikasi klaim Gates soal potensi jutaan nyawa terancam karena pemangkasan bantuan USAID, Musk menantang sesama miliarder itu untuk membuktikannya.
"Tunjukkan bukti apa pun bahwa itu benar. Itu salah," ujarnya.
Belanja Politik
Ketika pembicaraan beralih ke pemilu — termasuk pemilu paruh waktu AS pada 2026 — Musk mengungkapkan bahwa ia berencana mengurangi belanja politiknya secara signifikan.
"Saya rasa saya sudah cukup," katanya.
Saat ditanya apakah keputusan ini dipengaruhi oleh kritik yang ia terima, Musk enggan menjawab secara langsung.
"Kalau saya merasa ada alasan untuk mengeluarkan uang untuk politik di masa depan, saya akan melakukannya," ucapnya. "Tapi untuk saat ini, saya belum melihat ada alasannya."
(bbn)































