"Kami tidak akan melakukan sesuatu yang ilegal. Maksud saya, jika ada sesuatu yang ilegal, ada banyak cara untuk menyembunyikan transaksi semacam ini," tambahnya.
Tawaran hadiah pesawat jet Boeing 747-8 dari Qatar telah memicu kontroversi di Washington. Para kritikus dari kedua belah pihak mengatakan bahwa tawaran tersebut akan menimbulkan masalah keamanan dan etika.
Trump telah membela pemerintahannya karena mempertimbangkan tawaran tersebut. Ia mengatakan bahwa hal itu akan menjadi hadiah bagi Departemen Pertahanan dan keuntungan bagi para pembayar pajak, bukan untuknya secara pribadi. Trump mengatakan bahwa ia akan menggunakannya sebagai pengganti sementara untuk Air Force One hanya selama ia menjabat.
Trump sudah lama menyatakan kekecewaannya terhadap versi pesawat kepresidenan saat ini dan terhadap Boeing Co, yang sedang berupaya untuk mengirimkan versi terbaru dari pesawat yang telah tertunda
“Mengapa militer kita, dan tentu saja para pembayar pajak kita, dipaksa untuk membayar ratusan juta dolar ketika mereka bisa mendapatkannya secara GRATIS dari negara yang ingin memberi penghargaan kepada kita untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik,” tulis Trump dalam sebuah unggahan di media sosial baru-baru ini. "Penghematan besar ini akan digunakan untuk MEMBUAT AMERIKA HEBAT LAGI! Hanya orang bodoh yang tidak akan menerima hadiah ini atas nama negara kita."
Trump saat ini berada di Qatar, sebagai bagian dari kunjungan keduanya ke Timur Tengah. Pada Rabu, pemerintah AS mengumumkan serangkaian kesepakatan senilai lebih dari US$243,5 miliar dengan Qatar, sebagai bagian dari upaya Trump untuk menarik investasi dari sekutu-sekutunya di kawasan tersebut. Salah satu kesepakatan besar dalam kunjungan ini adalah rencana Qatar Airways untuk membeli hingga 210 unit pesawat Boeing 787 Dreamliner dan 777X, yang diperkirakan bernilai US$96 miliar.
(bbn)































