Logo Bloomberg Technoz

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air tumbuh 4,87% year-on-year (yoy) pada Januari-Maret. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,02% yoy dan menjadi yang terlemah sejak kuartal III–2021.

Pencapaian itu juga lebih rendah ketimbang ekspektasi pasar. Konsensus Bloomberg memperkirakan ekonomi Ibu Pertiwi tumbuh 4,92% yoy pada kuartal I-2025.

Dari sisi lapangan usaha, hampir seluruhnya tumbuh. Cuma satu yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) yaitu pertambangan.

Peran industri pertambangan terhadap ekonomi Indonesia cukup signifikan, menyumbang 8,99% terhadap PDB. Jadi saat sektor ini mengalami kontraksi, maka dampaknya akan cukup terasa.

Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha (Sumber: BPS)

“Lapangan usaha pertambangan mengalami kontraksi 1,23% disebabkan oleh pertambangan batu bara yang terkontraksi 0,91% sejalan dengan penurunan permintaan di pasar internasional,”  ungkap Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana proyeksi harga batu bara hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara sudah masuk zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,69.

RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI batu bara masih belum jauh dari 50, sehingga boleh dibilang cenderung netral.

Namun investor perlu waspada karena indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Sedangkan indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 0,78. Artinya, volatilitas harga sangat rendah atau kurang.

Untuk hari ini, ada kemungkinan harga batu bara bisa turun meski relatif terbatas. Target support terdekat ada di US$ 97/ton. Jika tertembus, maka US$ 95/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten adalah US$ 101/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengatrol harga batu bara menuju US$ 107/ton.

(aji)

No more pages