Logo Bloomberg Technoz

Besar probabilitas itu menjadi yang tertinggi sejak terakhir kali mencapai angka tersebut pada survei Juni 2024 lalu.

"Bagi Indonesia, dampak pengenaan tarif Trump mungkin tidak akan sekuat efek yang dirasakan oleh negara lain, di mana diperkirakan menggerus 0,6% dari PDB. Namun, dampak spillover masih menjadi risiko pelemahan ekonomi. Tambahan ketidakpastian berdampak buruk bagi kepercayaan investor, meningkatkan risiko arus keluar modal lebih lanjut dan volatilitas pasar keuangan," kata Ahmad Mobeen, Senior Economist dari S&P Global Market Intelligence, dilansir dari Bloomberg News.

Dalam survei tersebut juga terungkap, para ekonom memperkirakan, BI rate alias suku bunga acuan di Indonesia kemungkinan akan dipangkas satu kali tahun ini menjadi 5,50% dari posisi saat ini di 5,75%.

Inflasi di Indonesia diperkirakan akan terkendali di 2%, lebih rendah dibanding angka proyeksi sebelumnya 2,1%. Pada 2026, inflasi IHK di Indonesia kemungkinan kembali naik jadi 2,6% dari proyeksi semula 2,65%.

Para ekonom juga memperkirakan defisit APBN terhadap PDB pada kuartal II-2025 akan naik jadi -0,9%, dan akan semakin besar pada kuartal III serta kuartal akhir tahun ini, masing-masing jadi -1,7% dan -2,7% dari PDB.

Sementara defisit transaksi berjalan diprediksi di kisaran -1% pada kuartal ini, bertahan hingga kuartal akhir 2025.

(rui)

No more pages