"Harga Brent kemungkinan akan kembali ke posisi terendah di US$50-an per barel atau lebih tepat setelah eskalasi tarif balasan Presiden Trump terhadap China, jika OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi lebih lanjut," tulis analis Citigroup Inc. termasuk Anthony Yuen dalam sebuah catatan.
Perang Dagang
Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan kepada Fox News bahwa AS hampir mengumumkan tahap pertama kesepakatan, ia juga mengatakan belum mengadakan pembicaraan resmi dengan mitranya dari China. Dalam pernyataan terpisah, Presiden Donald Trump mengatakan ada peluang bagus untuk mencapai kesepakatan dengan Beijing.
Data pada Rabu menunjukkan ekonomi AS menyusut untuk pertama kalinya sejak 2022, sementara aktivitas pabrik di China merosot ke kontraksi terburuk sejak Desember 2023. Itu membayangi angka yang lebih optimis yang menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun minggu lalu.
Langkah AS terkait sanksi juga menjadi fokus. Sekutu Senat Trump, Lindsey Graham mengatakan bahwa ia memiliki komitmen dari 72 koleganya untuk sebuah RUU yang akan memberlakukan sanksi "yang sangat keras" terhadap Rusia, serta terhadap negara-negara yang mengambil minyaknya, jika Vladimir Putin tidak terlibat dalam pembicaraan serius untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Harga:
Brent untuk pengiriman Juli turun 2,67% menjadi 59,43 pada pukul 12 siang di London
West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni turun 2,94% menjadi 56,50 per barel
(bbn)
































