Bloomberg Technoz, Jakarta - Stroke merupakan salah satu kondisi darurat medis paling mematikan di dunia, menempati urutan kedua penyebab kematian global setelah penyakit jantung, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Yang mengejutkan, serangan stroke sering kali terjadi di pagi hari, tepat saat seseorang bangun tidur. Oleh karena itu, sangat penting mengenali gejala-gejala stroke yang bisa muncul di waktu pagi agar penanganannya bisa dilakukan secepat mungkin.
Mengapa Stroke Sering Terjadi di Pagi Hari?

Pada pagi hari, tubuh mengalami perubahan fisiologis seperti lonjakan tekanan darah dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik. Kondisi ini bisa memicu pecahnya pembuluh darah atau penyumbatan aliran darah ke otak. Kurangnya aktivitas fisik selama tidur juga memperlambat sirkulasi darah, yang meningkatkan risiko penggumpalan.
Gejala Stroke yang Sering Muncul Saat Bangun Tidur
Dilansir Bloomberg Technoz dari berbagai sumber, Berikut adalah 11 tanda stroke yang umum terjadi di pagi hari dan harus segera direspons dengan tindakan medis:
1. Kelemahan Mendadak di Tangan atau Kaki
Jika Anda bangun dan merasa salah satu tangan atau kaki tiba-tiba lemas tanpa sebab yang jelas, itu bisa jadi sinyal awal stroke. Gangguan aliran darah ke otak menyebabkan otot kehilangan kekuatannya secara tiba-tiba.
2. Mati Rasa atau Kesemutan Sebelah Tubuh
Sensasi seperti ditusuk jarum atau mati rasa di satu sisi tubuh, terutama di tangan atau kaki, bisa menunjukkan adanya gangguan neurologis akibat stroke iskemik.
3. Kehilangan Koordinasi dan Keseimbangan
Kesulitan dalam mengendalikan gerakan tubuh, seperti tidak mampu menggunakan sendok atau berjalan dengan langkah tidak stabil, menandakan sistem motorik terganggu. Hal ini dapat menjadi indikasi stroke ringan (TIA) yang harus segera ditangani.
4. Hemineglect: Mengabaikan Satu Sisi Tubuh
Penderita stroke bisa mengalami hemineglect, yaitu kondisi di mana mereka tidak menyadari keberadaan satu sisi tubuhnya. Contohnya, lupa mengenakan pakaian di sisi kiri atau tidak sadar jika ada benda di sisi tersebut.
5. Pembengkakan pada Tangan atau Kaki

Penurunan aliran darah bisa menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan. Bila diiringi nyeri hebat, kondisi ini patut diwaspadai sebagai gejala stroke.
6. Perubahan Warna Kulit
Kulit yang tampak pucat, kebiruan, atau keunguan di tangan dan kaki dapat menjadi tanda bahwa aliran darah ke bagian tersebut terganggu. Ini bisa menjadi petunjuk awal terjadinya stroke.
7. Kesulitan Bangun dan Merasa Bingung
Bangun tidur dengan kondisi sangat lelah, linglung, atau kesulitan untuk tetap terjaga bisa menunjukkan bahwa otak tidak mendapatkan cukup oksigen akibat sumbatan pembuluh darah.
8. Kesulitan Berbicara atau Memahami Ucapan
Gejala stroke klasik adalah bicara yang pelo, sulit merangkai kata, atau tidak mengerti ucapan orang lain. Hal ini dapat terjadi secara tiba-tiba, bahkan ketika seseorang baru saja bangun tidur.
9. Wajah Miring dan Kelumpuhan Sebelah Tubuh
Ciri khas stroke adalah wajah terlihat tidak simetris saat tersenyum dan satu sisi tubuh terasa lumpuh. Cara mudah mendeteksinya adalah meminta penderita tersenyum atau mengangkat kedua tangan — jika satu tangan turun, itu tanda bahaya.
10. Gangguan Penglihatan Mendadak
Pandangan kabur, melihat dobel, atau kehilangan penglihatan di salah satu atau kedua mata secara tiba-tiba bisa disebabkan oleh stroke yang menyerang bagian otak yang mengontrol penglihatan.
11. Sakit Kepala Hebat Tiba-Tiba
Sakit kepala mendadak yang sangat intens, apalagi jika disertai mual, muntah, atau kehilangan kesadaran, bisa mengindikasikan perdarahan otak akibat stroke hemoragik.
Pentingnya Tindakan Cepat Saat Gejala Stroke Muncul
Waktu adalah faktor kunci dalam penanganan stroke. Semakin cepat seseorang mendapatkan pertolongan medis, semakin besar peluang untuk menghindari kerusakan otak permanen. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, jangan menunggu—segera hubungi layanan medis darurat.
Siapa yang Paling Berisiko?

Stroke bisa menyerang siapa saja, tetapi risikonya lebih tinggi pada orang dengan faktor berikut:
-
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
-
Diabetes
-
Kolesterol tinggi
-
Gaya hidup sedentari
-
Perokok aktif
-
Riwayat penyakit jantung
(seo)