Komisioner Energi Uni Eropa, Dan Jorgensen, mengatakan pada Selasa bahwa UE akan memulai penyelidikan menyeluruh atas pemadaman yang terjadi di Spanyol dan Portugal sejak Senin lalu.
Jaringan listrik Spanyol diketahui saling terhubung dengan sistem kelistrikan Prancis, Portugal, Maroko, dan Andorra.
Apa Penyebab Pemadaman Ini?
Pemadaman listrik dalam skala besar yang tidak terencana umumnya disebabkan oleh cuaca ekstrem seperti badai, petir, atau angin kencang. Namun, saat kejadian pada Senin lalu, cuaca dilaporkan dalam kondisi cukup baik.
Pemadaman juga bisa terjadi jika ada gangguan pada pembangkit listrik, jalur distribusi, gardu induk, atau bagian lain dari sistem. Sistem kelistrikan di Eropa dijaga tetap stabil pada frekuensi 50 Hertz (Hz). Bila terjadi penyimpangan, sistem cadangan akan secara otomatis memutus sambungan beberapa pembangkit dari jaringan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar.
Kondisi Bauran Energi Spanyol
Spanyol merupakan salah satu produsen energi terbarukan terbesar di Eropa. Sekitar 43% dari total energinya berasal dari tenaga angin dan matahari—jauh di atas rata-rata global, menurut laporan lembaga pemikir energi Ember.
Pada saat pemadaman terjadi, energi surya fotovoltaik (PV) menyumbang 59% dari total pasokan listrik di Spanyol, angin hampir 12%, nuklir sekitar 11%, dan pembangkit tenaga gas siklus gabungan (CCGT) 5%, berdasarkan data Red Electrica. Untuk perbandingan, pada hari yang sama tahun lalu, kontribusi energi surya sebesar 50%, angin 3%, nuklir hampir 15%, dan CCGT hampir 11%.
Namun, hanya dalam waktu lima menit—antara pukul 12.30 dan 12.35 waktu setempat (10.30–10.35 GMT)—kapasitas pembangkit listrik tenaga surya tiba-tiba anjlok lebih dari 50%, dari lebih 18 gigawatt (GW) menjadi hanya 8 GW. Penyebab penurunan drastis ini masih belum diketahui hingga kini.
—Dengan asistensi Alvintia Asri Mariskandari.
(del)






























