"Padahal Indonesia sudah termasuk negara dengan berpendapatan menengah ke atas yang ditetapkan pada 2023," ujar Badiul.
Beda standar tersebut lantas menghasilkan perbedaan data penduduk miskin di Indonesia dimana dalam laporan Macro Poverty Outlook April 2025, Bank Dunia memberikan estimasi angka penduduk miskin di Indonesia mencapai 60,3% pada 2024.
Catatan Macro Poverty Outlook ini apabila dihitung berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas.
Sementara dalam laporan yang sama, disebutkan jumlah penduduk Indonesia adalah 285,1 juta pada 2024. Maka, 60,3% penduduk miskin tersebut setara dengan 171,9 juta penduduk.
Bank Dunia menggunakan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas adalah pengeluaran US$6,85/kapita/hari. Dalam hal ini, PPP yang ditetapkan untuk Indonesia sebesar Rp4.756 pada 2017, maka ambang batasnya sekitar Rp32.578/kapita/hari atau Rp977.358/kapita/bulan.
Di sisi lain, Bank Dunia memberikan estimasi angka penduduk miskin di Indonesia hanya mencapai 15,6% pada 2024, apabila dihitung berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke bawah. Angka ini setara 44,4 juta penduduk.
Kemudian, BPS mencatat persentase penduduk miskin pada sebesar 8,57% pada September 2024, menurun 0,46% poin terhadap Maret 2024 dan menurun 0,79% poin terhadap Maret 2023.
Alhasil, BPS mencatat jumlah penduduk miskin sebesar 24,06 juta orang pada September 2024, menurun 1,16 juta orang terhadap Maret 2024 dan menurun 1,84 juta orang terhadap Maret 2023.
Dalam hal ini, BPS mencatat garis kemiskinan sebesar Rp595.242,00/kapita/bulan pada September 2024. Hal ini menggunakan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp443.433 (74,50%) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp151.809 (25,5%).
"Pada September 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,71 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.803.590 rumah tangga miskin/bulan," sebagaimana temraktub dalam laporan Profil Kemiskinan di Indonesia September 2024 oleh BPS.
(dov/wep)































