Logo Bloomberg Technoz

Harga logam mulia melonjak melewati US$3.500 untuk pertama kalinya pada Selasa (22/4/2025) pagi karena kritik Presiden AS Donald Trump pada Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengguncang pasar dan memicu pelarian ke aset-aset safe haven, termasuk emas. 

Doshi memprediksi harga emas batangan akan mencapai US$5.000 dalam jangka panjang.

SPDR Gold Shares, ETF yang didukung emas terbesar di dunia, mengalami arus masuk bersih sebesar US$8,65 miliar hingga Senin (21/4/2025).

Menurut Doshi, sebagian besar arus masuk berasal dari investor institusional yang meningkatkan alokasi emas sebagai lindung nilai ekuitas, lindung nilai portofolio ekonomi, serta lindung nilai valas dan suku bunga.

Harga emas sudah naik sekitar 30% tahun ini, melampaui kenaikan harga 27% yang dicapai pada tahun 2024.

Kenaikan tajam logam mulia ini dimulai tahun lalu, dibantu oleh pembelian besar-besaran dari bank-bank sentral karena mereka berupaya mendiversifikasi kepemilikan valuta asing di luar dolar AS dan melindungi diri dari ancaman sanksi.

(bbn)

No more pages