Dari sisi domestik, Hendra berpandangan penguatan IHSG disebabkan oleh pulihnya kepercayaan investor terhadap prospek pasar domestik, terutama pada lembaga Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Danantara berpotensi menerima dividen jumbo senilai Rp59,11 triliun dari bank-bank BUMN pada akhir April. Sebagian besar dana ini diperkirakan akan diinvestasikan ke pasar saham domestik sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset jangka panjang,” katanya.
Analis Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M Rizal Taufikurahman menilai menghijaunya indeks saham akibat hadirnya katalis positif dari dalam maupun luar negeri. Dari sisi global, meredanya kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed dan rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan pasar.
“Penguatan harga komoditas juga memberikan dampak positif terutama bagi saham-saham sektor energi dan pertambangan,” kata Rizal.
Sedangkan dalam negeri, optimisme pelaku pasar juga dipicu ekspektasi kinerja keuangan kuartal I dari sejumlah emiten yang mulai dilaporkan. Stabilitas makro ekonomi juga menjadi faktor pendukung peningkatan IHSG hari ini.
“Kembalinya aliran dana asing ke pasar saham yang mencerminkan sentimen positif investor terhadap outlook pasar Indonesia dalam waktu dekat.
Sebelumnya, penguatan indeks saham memang sudah tergambar sejak penutupan perdagangan Sesi I hari ini. IHSG pada penutupan pasar Sesi I menguat 57,52 poin atau 0,89% di posisi 6.503,49.
(ain)





























